Virus Corona di Gresik

Massa Jemput Paksa Jenazah PDP di Gresik dari RS, di Surabaya Jenazah COVID-19 Dibawa Sama Kasurnya

Setelah viral video jenazah COVID-19 ( virus corona) di Surabaya didorong dengan kasurnya keluar dari rumah sakit, giliran peristiwa mirip di Gresik.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id/Willy Abraham
Massa Jemput Paksa Jenazah PDP di Gresik dari RS, di Surabaya Jenazah COVID-19 Dibawa Sama Kasurnya 

SURYA.co.id | GRESIK - Setelah viral video jenazah COVID-19 ( virus corona) di Surabaya didorong dengan kasurnya keluar dari rumah sakit, giliran peristiwa mirip di Gresik.

Di Gresik, jenazah yang masuk kategori pasien dalam pemantauan (PDP) dijemput paksa oleh massa hingga membuat pihak rumah sakit tak bisa berbuat banyak.

Padahal, seharusnya jenazah tersebut dimakamkan menggunakan protokol kesehatan. 

Keluarga meyakini jenazah tidak terpapar virus corona atau covid-19.

Keluarga korban mendatangi rumah sakit Wali Songo di Kecamatan Balongpanggang. Mereka membawa pulang dengan ambulance jenazah Rusmiani (51).

Pantauan dilapangan ada belasan keluarga dari Rusmiani yang datang ke RS Wali Songo.

Heri, menantu Rusmiani menceritakan bahwa almarhum sudah lama menderita sakit.

Sudah beberapa hari harus opname di RS Wali Songo. Dia tidak menjelaskan secara rinci penyakit apa yang diderita ibu mertuanya itu.

"Mertua saya sakit karena kekurangan HB, tidak ada hubungannya dengan corona," kata Heri sambil tergesa-gesa.

Diketahui, mertuanya itu sudah tiga hari opname, kemudian pulang. Setelah itu kondisinya memburuk. Fisiknya lemah dan keluarga membawa almarhum ke Rumah Sakit pukul 00.00 Wib.

Tiga jammenjalani perawatan, Rusmiani menghembuskan nafas terakhir.

"Mertua saya tidak corona. Tidak ada, mertua saya bertemu orang yang ODP apalagi positif corona," tegas Heri.

Dikatakannya, jenazah Rusmiani yang merupakan warga dusun Pacuh, Desa Pacuh, Kecamatan Balongpanggang akan dimakamkan di desa setempat. Tanpa standar covid-19 karena memang tidak ada hubungannya dengan virus asal Tiongkok itu.

"Kami membuat surat pernyataan bahwa almarhum bebas dari covid-19 karena tidak punya riwayat bersentuhan dengan orang atau klaster yang rawan Covid-19. Mertua saya bukan PDP," pungkasnya.

Tidak bisa berbuat banyak

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved