Virus Corona di Jember

Wajah Baru Pasar Tanjung Sore Pasca Penutupan

Setelah dibuka kembali pada 30 Mei lalu, ada penataan di pasar sore tersebut. Ada penataan pedagang, berdasarkan tanda garis yang telah dibuat petugas

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Eben Haezer Panca
surabaya.tribunnews.com/sri wahyunik
Suasana di pasar Sore Tanjung setelah dibuka kembali. 

SURYA.co.id | JEMBER - Ada pemandangan berbeda di pasar sore, sebuah pasar basah di Jl Dr Wahidin, sisi timur Pasar Tanjung.

Pasar sore merupakan sebutan warga Jember untuk pasar yang berada di jalan tersebut. Pasar sore itu beroperasi mulai pukul 15.00 Wib sampai pukul 06.00 Wib, keesokan harinya.

Pasar tersebut menjadi jujugan pembeli karena berada di kawasan pasar utama Jember, Pasar Tanjung.

Setelah dibuka kembali pada 30 Mei lalu, ada penataan di pasar sore tersebut. Ada penataan pedagang, berdasarkan tanda garis yang telah dibuat petugas dinas terkait, juga ada tenda yang memayungi pedagang.

Pemkab Jember juga membuat sirkulasi pembeli. Kendaraan bermotor pengunjung tidak boleh lalu lalang di pasar tersebut. Kendaraan berhenti di kedua ujung pasar (utara dan selatan). Kendaraan diparkir di tempat parkir yang tersedia.

Jalur keluar masuk ke area parkir juga dipisah. Setelah memarkir kendaraan, pengunjung bebas masuk ke area pasar sore. Hal tersebut tidak membuat kondisi jalan yang diapit pedagang di sisi kanan dan kirinya, padat dan macet.

Surya memantau kondisi pasar sore itu, Minggu (7/6/2020). Meski pasar itu ramai pengunjung, namun tidak berjubel karena tidak ada kendaraan bermotor berlalu lalang di jalan pasar itu.

Kondisi ini berbeda dari sebelumnya. Sebelum ada penataan, kawasan tersebut selalu macet saat sore, malam, sampai pagi harinya. Sebab pengunjung pasar membawa serta sepeda motornya ketika membeli komoditas di pedagang. Belum lagi, kendaraan roda empat yang juga berlalu lalang di jalan pasar sore itu.

"Kendaraan pengunjung pasar tidak boleh masuk. Hanya kendaraan pedagang yang membawa dagangan yang masuk untuk membawa dagangan ke lokasi berjualan. Juga warga yang rumahnya kawasan Wetan Pasar (perkampungan di sisi timur Pasar Tanjung)," ujar seorang petugas.

Bupati Jember, Faida mengunjungi pasar sore di Jl Dr Wahidin itu, Sabtu (7/6/2020) malam. Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Jember telah menata pasar. Sejumlah protokol kesehatan dibuat untuk transaksi di pasar.

“Ini untuk menyiapkan pasar tradisional agar pada masa pandemi bisa tetap operasi. Pasar ditata lebih baik. Jam dagangnya jelas. Masyarakat pembeli pun bisa lebih mudah mencari penjual,” ujar Faida.

Dia mengakui, khusus di Jl Dr Wahidin, ketika jam pasar beroperasi, maka lalu lintas di jalan tersebut dialihkan. Jalan itu ditutup untuk arus lalu lintas. Namun ketika siang hari, saat tidak ada pasar sore dan pasar pagi, maka jalan itu kembali difungsikan sebagai jalan umum.

Di samping penataan, lanjutnya, Pemkab Jember juga memastikan keamanan di area pasar, dengan melakukan rapid test kepada pedagang. Hanya yang dinyatakan non-reaktif boleh berdagang.

Saat ini, Pemkab Jember berusaha melengkapi alat pelindung diri untuk pedagang pasar tradisional, seperti face shield, dan masker.

“Agar ekonomi masyarakat berjalan di kehidupan tatanan baru dan tidak tertualar Covid-19. New normal tidak persis kembali normal, tetapi dengan perlindungan diri yang lebih baik, penataan lebih baik,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved