Update Kartu Pra Kerja 6 Juni, Saran Pelatihan Tatap Muka hingga Insentif 350 Ribu Peserta Cair

Update kartu Pra Kerja terbaru (6/6/2020), saran pelatihan tatap muka, insentif 350 peserta cair hingga kabar gelombang 4.

Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Musahadah
THINKSTOCK/FITRIYANTOANDI dan laman www.prakerja.go.id
Ilustrasi insentif kartu Pra Kerja 

SURYA.CO.ID - Berikut update kartu Pra Kerja terbaru (6/6/2020), di mana pendaftaran gelombang 4 belum juga dibuka.

Sementara itu, seorang anggota DPR menyarankan agar pelatihan kartu Pra Kerja bisa digelar secara offline atau tatap muka.

Hal ini menyusul telah diberlakukannya ketentuan New Normal di sejumlah daerah di Indonesia di tengah pandemi COVID-19.

Tak hanya itu, kabar lainnya terkait penyelenggaraan kartu Pra Kerja yakni insentif 350 ribu peserta yang telah dicairkan.

Langsung saja, berikut kabar terbaru kartu Pra Kerja termasuk update pendaftaran gelombang 4 di www.prakerja.go.id.

1. Saran Pelatihan Dilakukan Tatap Muka

Masukan terkait pelaksanaan kartu Pra Kerja datang dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Golongan Karya (Golkar), Yahya Zaini.

Yahya Zaini yakin, dengan mengembalikan desain pelatihan tatap muka atau offline di era new normal akan meredam kritik masyarakat terhadap pelaksanaan pelatihan online di Program Kartu Prakerja.

"Pelatihan tatap muka mempunyai komposisi kurikulum 30 persen teori dan 70 persen praktik sehingga lebih efektif,"sambung Yahya.

Seperti dikutip dari artikel Kompas.com berjudul judul "Anggota DPR Ini Minta Pelatihan Program Kartu Pra Kerja Digelar Offline"

Ia mengungkapkan, dalam praktiknya selama ini pelatihan tatap muka membutuhkan alokasi waktu rata-rata dua minggu dengan jumlah peserta yang terbatas, yakni 16 orang setiap angkatan.

Oleh karenanya, menurut dia, desain pelatihan tatap muka ini sangat tepat untuk memberikan bekal keterampilan bagi pekerja yang dirumahkan karena terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) yang kehilangan pekerjaan akibat Covid-19.

Dalam keterangan tertulisnya, Ia juga berharap penerapan pelatihan offline hendaknya jadi momentum untuk percepatan pemberdayaan Balai Latihan Kerja (BLK) yang sudah dicanangkan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

"Yang lebih penting, peserta akan mendapatkan keterampilan yang benar-benar dapat diterapkan untuk usaha mandiri selama Covid-19 belum hilang tuntas," katanya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved