Virus Corona di Jember

Beberapa Model Pengumuman Kelulusan Siswa SMP di Jember selama Masa Pandemi Corona

Sejumlah SMP di Kabupaten Jember memilih berbagai model pengumuman kelulusan anak didiknya di tengah pandemi corona.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Parmin
surya.co.id/sri wahyunik
Pengumuman kelulusan siswa kelas IX SMPN 7 Jember menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Corona. 

Surya.co.id | JEMBER - Sejumlah SMP di Kabupaten Jember memilih berbagai cara model pengumuman kelulusan anak didiknya, Jumat (5/6/2020).

Beberapa sekolah tidak mengumumkan kelulusan secara daring, namun secara tatap muka.

Mereka yang memilih tatap muka, tetap menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Corona.

Seperti dilakukan di SMP Negeri 7 Jember. Pengumuman kelulusan dan penyerahan Surat Keterangan Lulus (SKL) dilakukan secara tatap muka.

Guru dan murid datang ke sekolah mulai pagi sampai siang.

Pengumuman dilakukan secara bergelombang.

"Karena jumlah murid kami banyak yakni 350 orang, sehingga kami lakukan secara bergelombang. SKL kan langsung diberikan kepada siswa. Tentunya kami juga meminta pengamanan dari pihak kepolisian," ujar Kepala SMPN 7 Jember Syaiful Bahri, Jumat (5/6/2020).

Para siswa datang bergelombang sesuai dengan waktu yang ditentukan. 

Setiap gelombang hanya 18 orang siswa. Para siswa mendapatkan pemeriksaan suhu tubuh di gerbang masuk dan harus cuci tangan. Mereka juga waji memakai masker.

Setelahnya para siswa menunggu di selasar teras kelas yang telah diatur berjarak.

Guru yang membagikan SKL memanggil nama murid satu per satu.

"Jadi benar-benar kami terapkan physical distancing," tegas Syaiful.

Sementara itu cara berbeda dilakukan SMPN 2 Mumbulsari.

SMP Negeri di Kecamatan Mumbulsari itu memilih menyerahkan SKL dan mengumumkan kelulusan secara langsung dari rumah ke rumah atau 'door to door'.

"Karena jumlah murid kami tidak banyak, hanya 58 orang. Jadi guru yang memberikan SKL dan mengumumkan kelulusan dari rumah ke rumah, mengantar ke rumah murid," ujar Susi Ariani, Kepala SMP Negeri 2 Mumbulsari kepada Surya, Jumat (5/6/2020).

Ada 12 orang guru yang dikerahkan menyerahkan SKL ke rumah 58 orang murid tersebut.

Cara itu dilakukan untuk menghindari berkumpulnya murid di sekolah di masa pandemi Covid-19.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved