Risma Pamit
Risma Pamit saat HUT Surabaya ke-727, Berikut Rencana Walikota Tri Rismaharini Setelah Pensiun
Tri Rismahari, Walikota Surabaya, telah memasuki tahun terakhir periode kedua jabatannya. Ia pamit pada arek-arek Suroboyo, dan berikan jawaban soal r
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID -Risma Pamit pada masyarakat Kota Surabaya pada HUT Surabaya ke-727, Risma juga berikan jawaban soal rencananya usai pensiun, Senin (1/6/2020).
Risma Pamit saat perayaan HUT Surabaya Ke-727 pada Minggu (31/5/2020).
Perempuan yang telah memimpin Kota Surabaya sejak tahun 2010 ini telah memasuki tahun terakhir jabatan periode keduanya, ia sampaikan pamit ke Arek-Arek Suroboyo.
"Ini mungkin perayaan Hari Jadi Kota Surabaya yang terakhir bagi saya, karena tahun depan saya harus meninggalkan balai kota. Karena itu saya mohon maaf kalau mungkin ada perkataan dan perilaku saya yang kurang berkenan di hati teman-teman sekalian," tutur Risma.
Tri Rismaharini juga memberikan pesan bagi masyarakat Indonesia saat membacakan sambutan di HUT Surabaya ke-727.
Pesan Pesan ini berkaitan dengan pola perilaku dan pengamalan Pancasila yang telah dilakukan oleh Masyarakat Kota Surabaya.
Pengamalan Pancasila oleh Masyarakat Surabaya
HUT Kota Surabaya ke-727 pada (31/5/2020) dibarengi dengan kondisi pandemi, bulan syawal, dan berdekatan dengan hari lahir Pancasila yang jatuh pada hari ini, Senin (1/6/2020).
Dalam sambutan Tri Rismaharini pada HUT Kota Surabaya ke-727, ia menjabarkan bagaimana masyarakat Surabaya telah berperilaku dan mengamalkan sila-sila dalam Pancasila.
"Kami sangat bersyukur Warga Kota Surabaya mampu mengamalkan nilai–nilai yang terkandung dalam Pancasila di masa Pandemi Covid 19 ini" Tutur Risma pada Minggu (31/5/2020).
Adapun, berikut penjabaran Risma tentang kesesuaian tindakan masyarakat Kota Surabaya dan 5 Sila dalam Pancasila.
Sebagaimana diamanat Sila Pertama telah diamalkan oleh seluruh warga Kota Surabaya dengan tetap beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa di rumah masing–masing. Sesuai dengan larangan melaksanakan ibadah di tempat ibadah selama Pandemi, yang diharapkan dapat mencegah penyebaran Virus Covid 19.
Apabila memperhatikan Sila Kedua saya melihat terus menerus warga Kota aktif dan mandiri secara individu ataupun dalam komunitas melakukan beragam kegiatan kemanusiaan, menolong satu sama lain walaupun tidak ada himbauan atau edaran dari Pemerintah Kota.
Cobaan Pandemi melahirkan semangat meningkatkan kembali rasa persaudaraan antar sesama warga Kota Surabaya dengan kecerdasan intelektual yang dilandasi jiwa kemanusiaan yang tinggi dan tidak mengucilkan / memusuhi penderita namun bahkan mendampingi para penderita dengan semangat dan perhatian.
Ini membuktikan bahwa warga Kota Surabaya sangat toleran dalam semangat kebersamaan sebagaimana dicontohkan para pejuang yang telah berjuang tanpa rasa takut dan tanpa menghitung akan dapat apa.Kondisi inilah yang membuat kondisi di Kota Surabaya relatif lebih tenang dan kondusif.
Kita diwajibkan sebagai manusia untuk berusaha sekuat tenaga oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, meski hasil akhirnya Tuhan yang akan menentukan. Seluruh elemen di Surabaya telah membuktikan bahwarasa persatuan dan kesatuan mampu menyelesaikan berbagai masalah secara bersama sama. Jiwa dan rasa kebersamaan dengan mengutamakan dan mendahulukan kepentingan persatuan ini harus terus menerus kita jaga karena kita semua tinggal di suatu kota yang unsur masyarakatnya terdiri dari berbagai etnis dan suku bangsa ada di Kota Surabaya yang dikategorikan Kota Metropolitan dengan penduduk diatas 3 juta lebih. Inilah cara kita, warga Surabaya membumikan dan mengamalkanSila Ketiga Pancasila.
Sila Keempat diwujudkan melalui peran serta Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama,Ketua RT/RW yang menjadi pemimpin di dalammengatasi berbagai persoalan kemasyarakatan, permasalahan sosial, ekonomi juga permasalahan untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Covid 19 di lingkungan masing–masing.
Sila Kelima dijalankan melalui usaha secara individu maupun kelompok, untuk berjuang sekuat tenaga keluar dari dampak Pandemi. Hal inimenjadi landasan bersama untuk kembali bergerak maju melanjutkan capaian–capaian menarik yang telah diraih Surabaya sebelumnya.
Usai Pamit, Apa Rencana Risma Selanjutnya ?
Saat ditanya, dia mengaku masih belum berpikir hingga sejauh itu.
"Aku juga belum tahu. Mungkin nanti kurang satu bulan baru tak pikir," kata Risma seusai menyapa warga pada momentum Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-727 pada tahun 2020 ini, Minggu (31/5/2020).
Walikota perempuan pertama di Surabaya itu mengaku belum memikirkan rencana langkahnya bakal ke mana setelah ini.
Apalagi, dia mengatakan masih berfokus pada penanganan pandemi covid-19.
Risma masih berpikir penuh agar laju penyebaran virus Corona ini segera terputus, harapannya agar segera dapat mengakhiri wabah Covid-19 ini di Surabaya.
"Sekarang belum bisa mikir (langkah pasca purna tugas)," ungkapnya menambahkan.
Terkait langkah Risma, sejauh ini memang belum bisa diterka secara pasti.
Sebab, Risma dinilai sebagai pemimpin dengan banyak prestasi yang telah diraih selama memimpin Surabaya.
Prestasi Risma, tak hanya di level nasional bahkan juga di tingkat internasional.
Apalagi, karier politik Risma memang tak perlu diragukan lagi.
Saat ini, dia menjadi Ketua Bidang Kebudayaan DPP PDIP.
(Abdullah Faqih/Surya.co.id)