Berita Surabaya
Akibat Wabah Virus Corona, Angka Kehamilan Meningkat, Ibu-ibu di Jatim Ikut Program KB Berkurang
Efek wabah virus Corona memberikan dampak di segala lini, tak terkecuali bagi instansi yang bertugas mengendalikan tingkat pertumbuhan penduduk
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Efek wabah virus Corona memberikan dampak di segala lini, tak terkecuali bagi instansi yang bertugas mengendalikan tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia. Yaitu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
BKKBN Jawa Timur mengakui, sejak pertama kali pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia pada Februari lalu, hingga kini angka kehamilan terus mengalami pelonjakan.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Sukaryo Teguh Santoso mengatakan, angka itu naik karena, saat ini para ibu-ibu hanya sedikit yang melakukan program KB (Keluarga Berencana).
"Sejak Februari sudah drop out 1,13 persen atau 68.547 orang berkurang ikut KB," kata Teguh kepada SURYA.CO.ID, Jumat (28/5/2020).
Kondisi demikian pun berlanjut hingga bulan berikutnya. Pada Maret 2020, kurva tersebut naik drastis menjadi 4,68 persen atau 278.356 orang yang tidak mengikuti program KB.
Sedangkan pada bulan April 2020, pelonjakan masih tetap terjadi lagi. Tercatat sekitar 7,07 persen atau 414.708 yang tidak ber-KB.
Dengan tren drop out KB yang terus melonjak, Teguh memprediksi angka kehamilan akan terus meningkat sampai tiga bulan ke depan.
"Kita tunggu saja sampai akhir tahun ini berapa banyak kehamilan di Jatim," ucap dia.
Saat ditanya apa penyebab orang tidak lagi ber-KB, Teguh memperkirakan, adanya pandemi virus Corona membuat orang takut keluar rumah untuk melakukan program KB.
"Ya mungkin karena tingkat takutnya tinggi jadi sampai juga keluar rumah buat ber-KB," ucapnya.