Virus Corona di Surabaya

Tak Menyerah di Tengah Pandemi Corona, Kakkk Ayam Geprek Surabaya Keluarkan Menu Baru

Pandemi corona membuat omzet Kakkk Ayam Geprek Surabaya anjlok hingga 80 persen

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
Kakkk Ayam Geprek
Ferry Setiawan, salah satu founder Kakkk Ayam Geprek saat menunjukkan menu baru yang dilaunching untuk menarik konsumen dan meningkatkan penjualan ditengah pandemi corona di kota Surabaya. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Pandemi corona membuat usaha ayam geprek Ferry Setiawan hanya bisa berharap dari orderan take away dan melalui ojek online. Hal itu terjadi sejak pandemi berlangsung termasuk saat pemberlakuan PSBB Surabaya Raya yang berlanjut hingga 8 Juni 2020 mendatang.

"Pandemi ini membuat omzet kami anjlok hingga 80 persen. Hingga kami hanya terbatas penjualan melalui take away dan ojek online," cerita Ferry Setiawan, founder dari kedai Kakkk Ayam Geprek, Selasa (26/5/2020).

Dan dari penjualan melalui layanan take away dan online tidak menyamai omzet saat sebelum pandemi. Apalagi hingga hari raya Idul Fitri, penjualan melalui online hanya memberi kontribusi yang rendah.

"Karena akibat pandemi ini sekolah dan kampus banyak yang libur. Sementara sebagian besar konsumen kami adalah mereka yang makan ditempat atau Dine in," jelas Ferry.

Meski begitu, Ferry tidak diam saja.

Menu ayam geprek yang disajikannya, dikembangkan dengan menu baru, yaitu Gentai ayam geprek.

Setelah satu bulan menyajikan menu ayam geprek dengan menu saus mentai, respon pasar cukup positif.

"Nama Gentai juga kependekan dari Geprek Mentai dan respon pasar cukup positif," unvmap Ferry.

Saus mentai ini merupakan perpaduan antara telur salmon dengan mayonaise bercampur ayam geprek.

Agar rasanya sesuai dengan lidah orangg Indonesia, Ferry memadukannya dengan sambal bawang.

"Ternyata rasanya masuk bagi lidah orang Indonesia dan tidak eneg. Jadi saya bisa katakan ini adalah menu pertama di Indonesia," cerita Ferry.

Tak berhenti di situ, untuk bisa mengenalkan menu baru itu, Ferry gencar mempromosikannya di media sosial.

Dia melihat, di saat pandemi Covid-19 dimana masyarakat diharuskan bekerja dan belajar dari rumah, orang akan lebih banyak berinteraksi di media sosial.

"Dan benar saja, dalam waktu singkat Gentai dikenal konsumen bahkan menjadi viral, dan tentu permintaannya melonjak. Sebagai gambaran, di satu outlet kami saja rata-rata pesanan untuk Gentai mencapai 200 pack per hari. Dari sini, akhirnya outlet kami di kota lain pada minta menu ini," ungkap Ferry.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved