Berita Entertainment
Mas Pur Tukang Ojek Pengkolan Ternyata Turunan Bangsawan, Pengakuannya Bikin Rekan Tertawa
Mas Pur Tukang Ojek Pengkolan Ternyata Turunan Bangsawan, Pengakuannya Bikin Rekan Tertawa. Bagaimana kisah selengkapnya?
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Mas Pur Tukang Ojek Pengkolan ternyata seorang turunan bangsawan.
Pernyataan ini dilontarkan saat Mas Pur bertemu seorang Driver Gober di samping rumah Umi dan Abi.
Awalnya, seorang Driver Gober datang untuk mengantar sebuah bingkisan untuk Fais, anak Umi dan Abi.
Kemudian Abi datang dan bertanya apa tujuan Driver Gober itu berada di depan rumahnya.
"Ada apa, Kang?" tanya Abi.
"Ini Kang mau ngasihin paket buat Fais," ujar Driver Gober.
"Sini titip sama saya saja. Makasih, saya masuk duluan, ya," tawar Abi kemudian.
Tak lama kemudian, Mas Pur datang dan berhenti di samping rumah Umi dan Abi.
Rupanya, Mas Pur hanya berhenti sejenak untuk menggaruk punggung yang gatal.
"Kamu kenapa, Pur?" tanya sang Driver Gober.
"Gak papa, gatal," terang Mas Pur sembari menggaruk punggung.
"Makanya mandi biar gak dakian," ledek Driver Gober.
"Sembarangan lu, mana mungkin bangsawan dakian," jawab Mas Pur sewot sambil berlalu pergi.
Sang Driver Gober pun hanya bisa tertawa mendengar pengakuan Mas Pur.
Mas Pur Curhat Sepi Penumpang
Setelah hampir dua bulan vakum dari sinetron Tukang Ojek Pengkolan lantaran pandemi COVID-19.
Kini Furry Setya yang memerankan sosok Mas Pur kembali lagi di episode baru.
Mas Pur hadir dengan permasalahan baru.
Mas Pur diceritakan tak bisa mencari nafkah di tengah pandemi COVID-19 sehingga pendapatannya turun drastis.
Hal ini tak lepas pula dari adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). yang tak memperbolehkan ojek membonceng penumpang.
Kondisi ini menyebabkan Mas Pur sedih, sebab tak merasa tak bisa membahagiakan istrinya, Rinjani.
Akan tetapi, dipantau SURYA.co.id di akun Instagram @mncp_tukangojekpengkolan, tampaknya permasalahan Mas Pur akan segera terselesaikan.
Sebab salah satu anak Umi Amira, Fais, memberikan usul agar Mas Pur mendaftar sebagai driver ojek online Gober.
Namun, usul ini ditentang oleh Amin yang sudah menjadi Driver Gober lebih dulu.
Menurut Amin, Mas Pur tak cocok menjadi Driver Gober lantaran ada satu syarat yang tak terpenuhi.
Masa Lalu Mas Pur
Hal ini terungkap saat Furry Setya menjadi bintang tamu dalam program SIYAP BOS! Trans 7, Rabu (22/4/2020).
Pria yang lebih dikenal dengan nama Mas Pur ini mengaku sejak lama bercita-cita menjadi artis.
Saking besarnya tekad Mas Pur, akhirnya ia nekat merantau dari Semarang ke Jakarta dengan modal seadanya.
Ia ditemani sahabatnya pergi menggunakan kereta api kelas ekonomi seharga Rp 32 ribu per orang.
Kejadian itu terjadi pada tahun 2008 akhir.
Mas Pur menempuh perjalanan jauh dengan membawa uang Rp 300 ribu saja.
Ia juga membawa lima potong pakaian yang menurutnya tak layak untuk melakukan casting agar menjadi artis.
"Nggak nyampe, Rp 300 ribu, itu tahun 2008 akhir, Dari dulu pengin jadi artis," ujar Mas Pur, dikutip dari video berjudul "[FULL] Kisah Perjuangan ANDMESH dan FURRY SETYA | SIYAP BOS (21/04/20)" di Youtube Trans 7.
"Bawa uang sama pakaian lima potong, pakaian juga nggak pantes buat casting," tambahnya.
Meski pergi dengan modal sederhana, namun Mas Pur punya tekad yang besar untuk mengubah nasib.
Bahkan ia tak ingin pulang kampung sebelum menjadi orang sukses.
"Berangkat dari situ dalam hati saya nggak akan pulang ke Semarang sebelum saya sukses," jelas Furry.
Sampai di Jakarta, Furry berniat untuk turun di Stasiun Senen.
Karena Mas Pur dan sahabatnya tak punya saudara di Jakarta, akhirnya keduanya turun di Stasiun Jatinegara.
Kala itu waktu sudah menunjukkan pukul 03.00 WIB.
Bersama sahabatnya, Furry memilih untuk tidur di stasiun sembari berpikir ke mana ia akan beristirahat di kemudian hari.
Furry akhirnya menemukan temannya yang tinggal di Jakarta.
Temannya, diberikan mandat untuk menjaga sebuah ruangan yang pernah menjadi studio musik.
Di situ juga Furry dan sahabatnya meminta untuk menginap dua hingga tiga hari.
Namun ternyata, Furry tinggal di tempat itu sampai tiga tahun lamanya.
Saat itu Furry harus beristirahat tanpa ada bantal dan selimut.
"Saya nginep di situ, yang ngomong tadinya cuma dua, tiga hari itu numpang sampai tiga tahun," ungkap Furry.
Meski demikian, Furry menyebutkan telah mendapatkan tawaran untuk model iklan.
Hal itu ia dapatkan setelah mengikuti casting beberapa kali.
Iklan pertama Furry adalah beradegan menjadi panu dengan menggunakan kostum selayaknya jamur.
Honor pertama yang didapatkan Mas Pur pun tak seberapa, hanya Rp 700 ribu.
Walaupun hanya iklan kecil, Furry merasa sangat bersyukur karena masih bisa menyambung hidupnya di Jakarta.
"Waktu itu dapeti iklan, dari casting-casting," tutur Furry.
"Dulu Rp 700 ribu apa berapa gitu."
"Obat panu, jadi panu saya," imbuhnya.
Kemudian dari situ, Furry menjelaskan mendapatkan iklan kembali untuk produk rokok.