Virus Corona di Jatim

Pemprov Jatim Kucurkan Rp 161,6 Miliar untuk Bansos di Kawasan Surabaya Raya

Pemprov Jatim mengalokasikan dana bantuan sosial Rp 161,659 miliar khusus untuk warga terdampak corona di PSBB Surabaya Raya

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: irwan sy
surya.co.id/fatimatuz zahro
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa 

SURYA.co.id | SURABAYA - Pemprov Jatim mengalokasikan dana bantuan sosial khusus untuk warga terdampak corona di Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo dan Gresik). Total dana bansos yang dikucurkan hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap kedua sudah mencapai Rp 161,659 miliar.

Bantuan sosial tersebut terdiri dari jaring pengaman sosial yang diberikan dalam bentuk bantuan keuangan khusus, suplemen Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), bantuan alat kesehatan untuk rumah sakit rujukan, bantuan sembako, bantuan untuk dapur umum, serta pemberdayaan untuk PKL.

"Kami menyalurkan bansos sebagai social safety net bagi warga terdampak covid-19 yang belum tersisir dari program jaring pengaman sosial dari pemerintah pusat. Mulai PKH, BPNT, perluasan BPNT, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD), Bantuan Sosial Tunai (BST) maupun kartu pra kerja," kata Khofifah, Senin (18/5/2020).

Untuk bantuan keuangan khusus diberikan Pemprov Jatim dalam bentuk uang tunai atau sembako sebesar Rp 200.000 per keluarga penerima manfaat (KPM) selama tiga bulan.

Bantuan ini diberikan pada 145.000 warga KPM yang sudah didata oleh pemerintah kabupaten kota di Surabaya Raya yang memang belum tersisir bantuan jaring pengaman sosial dari pemerintah pusat.

"Untuk Kota Surabaya kita memberikan jaring pengaman sosial bantuan keuangan khusus sebesar Rp 27 miliar yang diberikan untuk 45.000 KPM. Kemudian untuk Kabupaten Sidoarjo untuk sebesar Rp 39 miliar untuk 65.000 KPM. Serta untuk Kabupaten Gresik sebesar Rp 21 miliar untuk 35.000 KPM," urai Khofifah.

Saat ini bantuan sosial jaring pengaman sosial ini sedang dalam tahap penyaluran.

Bantuan tersebut bisa diwujudkan dalam bentuk uang tunai atau diberikan dalam bantuk sembako oleh pemerintah daerah setempat.

Sebab sistemnya Pemerintah Provinsi Jatim menyalurkan dana tersebut melalui transfer ke pemda Surabaya Raya.

Berikutnya bantuan yang diberikan Pemprov Jawa Timur ke Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik juga dalam bentuk suplemen Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Suplemen BPNT adalah tambahan top-up dari Pemprov Jatim untuk para KPM BPNT berbasis kelurahan.

Nilai top up dari Pemprov untuk KPM berbasis kelurahan ini adalah sebesar Rp 100.000 yang ditransfer langsung ke rekening KPM bersamaan dengan cairnya BPNT dari pemerintah pusat.

Saat ini pencairan dana suplemen BPNT tersebut sudah cair ke masing-masing rekening KPM di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.

"Anggaran suplemen BPNT berbasis kelurahan yang sudah kami salurkan melalui bank Himbara ke masing-masing rekening KPM di Surabaya Raya adalah sebesar Rp 38,693 miliar untuk 128.979 KPM. Rinciannya untuk Kota Surabaya sebesar Rp 35,627 miliar untuk 118.758 KPM, untuk Kabupaten Sidoarjo sebesar Rp 2,03 miliar untuk 6.773 KPM. Dan untuk Kabupaten Gresik sebesar Rp 1,03 miliar untuk 3.448 KPM," kata Gubernur Khofifah.

Selain menggelontorkan bantuan untuk warga terdampak covid-19, Pemprov Jatim juga menyalurkan bantuan alat kesehatan bagi Rumah Sakit Rujukan di kawasan Surabaya Raya.

Halaman
12
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved