Ramadan 1441 H
Tradisi Ke-23 Ramadan, Masak Menu Kolak Ayam Peninggalan Sunan Dalem di Gresik Tetap Dilestarikan
Tradisi masak kolak ayam atau sanggring bagi warga Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Gresik tetap dilestarikan.
Penulis: Sugiyono | Editor: Parmin
SURYA.co.id | GRESIK - Tradisi masak kolak ayam atau sanggring bagi warga Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Gresik tetap dilestarikan.
Walaupun kegiatan tersebut di saat pandemi coronavirus disease (Covid-19).
Warga meyakini kolak ayam tersebut sebagai meningkatkan daya tahan tubuh.
Panitia masak kolak ayam Su'udi (41), mengatakan, tradisi masak kolak ayam terus dilaksanakan di saat Pandemi Covid-19.
Sebab, munculnya riwayat kolak ayam juga dari pengobatan Sunan Dalem, yaitu anak pertama dari Sunan Giri.
Menurut Su'udi, waktu itu Sunan Dalem sedang sakit. Warga diperintahkan untuk mencari obat.
Namun tidak menemukan. Kemudian Sunan Dalem mempunyai inisiatif untuk membuat obat dari ayam jago, jinten, bawang daun dan gula merah.
"Ketika akan berbuka puasa, Sunan Dalem khawatir ikannya tidak cukup, sehingga disuwir-suwir (dipotong-potong kecil, red) dan dicampur dengan bahan lain sampai seperti kolak. Setelah makan kolak ayam, Sunan Dalem sembuh. Sehingga kegiatan membuat kolak ayam dilestarikan setiap malam ke- 23 bulan suci Ramadan," imbuhnya.
Dengan bahan rempah-rempah tersebut, diharapkan dalam kondisi pandemi Covid-19, masyarakat yang memakan kolak ayam dapat terhindar dari virus corona. Sebab, imunitas tubuh menjadi lebih sehat. "Mudah-mudahan, masyarakat yang makan kolak ayam ini terhindar dari penyakit sepertu virus corona ini," katanya.
Kegiatan tahunan ini biasanya dirayakan dengan meriah. Bahkan, di tahun-tahun sebelumnya selalu dibuatkan panggung untuk kegiatan keagamaan dan santunan. Namun, kali ini di saat pandemi Covid-19, semuanya ditiadakan. Bahkan, masyarakat luar desa Gumeno Kecamatan Manyar tidak boleh masuk.
"Termasuk pemotongan ayam juga menurun. Tinggal seperempat dari tahun kemarin. Tahun kemarin bisa menyembelih ayam sampai 250 ekor. Sekarang ini hanya 80 ekor," katanya.
Sementara masyarakat desa Gumeno, Moh Sholihul Fikri, mengatakan, untuk saat ini masyarakat tetap membeli kolam ayam.
Satu porsinya sekitar Rp 120.000. Kolak ayam ini dirasakan banyak khasiatnya. Salah satunya untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Sebab, rasanya yang manis dan rempah-rempahnya baik untuk tubuh.
"Saya sekeluarga beli satu porsi. Nanti juga untuk dibagikan ke keluarga," kata Fikti.