Virus Corona di Surabaya

Pemkot Surabaya Gencar Lakukan Rapid Test Massal Pakai Metode Sarang Tawon, Seperti Ini Hasilnya

Digencarkannya rapid test massal ini, lantaran Pemkot Surabaya ingin memisahkan antara mereka yang negatif dengan positif.

surya.co.id/ahmad zaimul haq
Petugas melakukan pemeriksaan cepat COVID-19 (Rapid Test) pada pedagang Pasar Genteng, Surabaya, Kamis (14/5/2020). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Rapid test massal yang digencarkan Pemkot Surabaya di berbagi lokasi telah menembus angka ribuan. Data hingga Kamis (14/5/2020), sudah sekitar 9.773 orang dilakukan tes cepat ini.

Koordinator Bidang Pencegahan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, dari rappid test yang digelar pihaknya itu bila ditemukan reaktif akan dilakukan tes selanjutnya, yaitu swab test.

"Ada yang langsung pada saat itu juga dilakukan swab test, ada juga yang besoknya diswab," kata Feny, sapaan akrab Febria Rachmanita.

Digencarkannya rapid test massal ini, lantaran Pemkot Surabaya ingin memisahkan antara mereka yang negatif dengan positif.

Sebab, hal itu juga bakal mempengaruhi penanganan yang dilakukan Pemkot Surabaya.

Selain itu, hal ini juga dilakukan untuk menekan angka kasus covid-19 di Surabaya.

Oleh Pemkot, gencarnya rapid test massal ini disebut dengan metode sarang tawon.

Hal ini dilakukan bila didapati temuan kasus konfirmasi positif di suatu kawasan, maka rapid test massal ini bakal dilakukan Pemkot Surabaya.

Setidaknya, hingga saat ini, Pemkot telah menggelar rapid test massal ini di kawasan pemukiman hingga pasar yang ada di Surabaya.

Dari rapid test yang dilakukan itu, memang ditemukan beberapa orang yang reaktif, namun belum tentu positif virus corona.

Sehingga, Pemkot menindaklanjutinya dengan swab test untuk memastikan apakah positif covid-19 atau tidak.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya ini pun mengharap kepada warga Surabaya agar tetap memperhatikan protokol kesehatan guna terus memutus mata rantai persebaran virus corona ini.

Social distancing, physical distancing, cuci tangan rutin, serta memakai masker tetap harus diperhatikan.

"Perilaku hidup bersih dan sehat harus dilaksanakan,” ujarnya.

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved