Virus Corona Surabaya

Asrama Haji Ditunjuk Pemkot Surabaya Sebagai Tempat Karantina, Kepala UPT: 97 Persen Sudah Siap

Asrama Haji Surabaya Ditunjuk Pemkot Sebagai Tempat Karantina, Kepala UPT: 97 Persen Sudah Siap

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Adrianus Adhi
SURYA/Tony Hermawan
Asrama Haji Surabaya Ditunjuk Pemkot Sebagai Tempat Karantina, Kepala UPT: 97 Persen Sudah Siap 

SURYA.CO.ID| SURABAYA - Asrama Haji Sukolilo, Surabaya memastikan kesiapannya setelah ditunjuk Pemerintah Kota memanfaatkan gedung tersebut sebagai ruang karantina penanganan pasien Covid-19 bergejala ringan

Sugianto selaku Kepala UPT Asrama Haji mengatakan, bahwa gedung yang akan digunakan sudah ditinjau oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini

"Utusan Bu Walikota (Risma) sudah datang, itu  terdiri dari dinas kesehatan, dinas ciptakarya dan asisten. Sebelum Bu Wali (Risma) mengirimkan surat permohonan Kami langsung respon dan sudah lama sudah siap," kata Sugianto, Rabu (13/5/2020).

Sementara dalam kesiapannya, pihaknya sudah menyiapkan dua gedung, bersebalahan. "Kami sudah siapkan gedung E1 dan E2 masing-masing berkapasitas 24 kamar dua lantai total dua lantai 48 kamar. Per kamar idealnya diisi 1 orang tapi untuk keluarga bisa menampung sampai 3 orang," terang dia.

Sugianto memastikan, seluruh ruangan itu, dapat digunakan dalam waktu secepatnya. "Kemarin informasi dari Bu Kadis kami disuruh menyiapkan dulu. Insya Allah hari ini 97 persen yang sudah ditata oleh cipta karya. Kalau sudah siap sewaktu-waktu bisa digunakan," ujar dia.

Informasinya, selama pasien menggunakan ruang karantina tersebut, pihaknya tak akan membebankan biaya inap. Sepenuhnya, biaya tersebut akan ditanggung oleh Pemkot Surabaya. "Jadi sekali lagi saya katakan tidak memungut biaya apapun. Kami murni bantu program nasional program yang digariskan Presiden bahwa asrama haji seluruh indonesia siap dijadikan tempat isolasi (karantina)," ucapnya.

Sementara, untuk mengatasi lonjakan jumah pasien, pihaknya akan menyiapkan gedung tambahan yang lokasinya masih dalam satu komplek. "Dua gedung disiapkan, nanti kalau kurang akan kami siapkan gedung lagi yang agak berjauhan tetapi masih satu komplek," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada Senin (11/5) telah mengadakan audiensi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya dan Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Jatim.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Balai Kota Surabaya itu, membahas tempat tambahan yang dapat menampung khusus penanganan pasien Covid-19 bergejala ringan.

Lebih spesifiknya, data yang sudah dikelompokkan oleh IDI Surabaya, pasien yang terjangkit Covid-19 dapat dipresentasekan dalam beberapa kelompok. Di antaranya adalah, 80 persen dari kasus Covid-19 masuk dalam kategori ringan, 15 persen kategori berat dan 5 persen tergolong kritis.

Perlu diketahui, dengan adanya ruang tambahan karantina itu, harapannya bisa maksimal menangani 80 persen kasus tersebut, dan dapat menekan angka kematian.

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved