Psikolog Untag Surabaya: Tips Mengatasi Potensi Stres karena Pemberlakuan PSBB

SURYA.co.id | SURABAYA - Aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang tengah berlaku di Kota Surabaya dikhawatirkan dapat menimbulkan  stres pada seseorang.

Pasalnya, orang kini dibatasi untuk berkegiatan d iluar rumah, mulai dari bekerja, belajar dan kegiatan lain kini diupayakan melalui sistem online atau daring.

Pakar Psikologi Sosial Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Dr Andik Matulessy, M.Si., Psikolog menjelaskan, setiap situasi yang sulit diprediksi dan sulit dikendalikan akan menimbulkan kecemasan pada diri seseorang.

"Kecemasan yang tidak segera terselesaikan inilah yang akan mengarah pada stres," kata Dr Andik kepada SURYA.co.id, Rabu (6/5/2020).

"Terutama bagi mereka yang mengandalkan pemasukan dari bekerja atau berdagang, karena semakin minim penghasilan mereka," imbuhnya.

Tanpa terkecuali sebagian orang yang mengalami kebosanan di rumah akibat tak memiliki waktu dan ruang untuk mendapatkan kesenangan seperti nongkrong di cafe atau warkop.

Lanjut, Dr Andik menjelaskan PSBB juga memberikan kenyamanan bagi masyarakat seperti lebih fokus untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga, karena lebih banyak waktu di rumah.

"Selain itu seseorang juga terhindar dari perilaku kriminalitas dan Memberikan peluang untuk fokus dalam pengembangan diri," ujar Dr Andik.

Meski PSBB memberikan kenyamanan, masih ada kemungkinan perasaan stres yang dapat dirasakan setiap orang saat situasi PSBB sekarang ini.

Dr Andik menyebut stres dapat terjadi pada seseorang jika orang tersebut memiliki pengetahuan yang kurang tentang Covid-19 seperti infeksi, cara penularan, obat penyembuh dan lain sebagainya.

Tak hanya itu, ketidakmampuan seseorang dalam menyesuaikan diri dengan perubahan dan kondisi perkembangan wabah yang cepat juga memicu stress.

Untuk mengatasi kemungkinan stres yang terjadi pada diri seseorang, Dr. Andik memberikan tips yang dapat dilakukan masyarakat selama masa PSBB.

"Mengurangi kegiatan membuka media sosial semakin memperbanyak komunikasi dengan keluarga dan teman, dan melakukan relaksasi untuk menurukan kecemasan sehingga bisa menumbuhkan perasaan positif dan meningkatkan imun tubuh," kata Dr Andik.

"Bijak memilih dan memilah informasi yang benar (hindari hoax), melakukan aktivitas yang positif dan menyenangkan dirumah yang sebelumnya jarang dilakukan dan ibadah menjadi cara terbaik mengurangi stres," tambahnya.

Di samping itu, Dr Andik menyarankan kepada masyarakat yang sudah mengalami stres berkepanjangan agar meminta pertolongan ke psikolog.

"Atau masyarakat dapat menghubungi 119 ext 8 agar stres tidak semakin parah," tutupnya.