PSBB di Surabaya
Update PSBB Surabaya, Sidoarjo, Gresik: 65 Orang Kena Razia Jalani Rapid Test & Tren Covid-19
Setelah pemberlakuan PSBB enam hari, tren kasus Covid-19 pada pasien PDP dan ODP mengalami penurunan.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Musahadah
Update PSBB Surabaya, Sidoarjo, Gresik: Kena Razia, 65 Orang Jalani Rapid Test & Tren Covid-19
SURYA.CO.ID - Berikut update Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.
Dalam pemberlakuan PSBB hari keenam, tercatat ada 5000 lebih pelanggaran yang terjadi di Surabaya Raya.
Sementara di Sidoarjo sejumlah orang terjaring razia PSBB dan langsung menjalani rapid test.
Semenjak diberlakukannya PSBB di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, bagaimana tren terkini kasus Covid-19 di ketiga wilayah tersebut.
Berikut kabar terbaru selengkapnya.
1. Hari Keenam PSBB di Surabaya Raya: Polda Jatim Jaring 5.898 Pelanggar

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya memasuki masa penindakan.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, menjelaskan, sejak ditetapkan pada (28/4/2020) sampai (3/5/2020), aparat keamanan telah melakukan tindakan tertulis 384.
Kemudian teguran 5.496, dan tilang sebanyak 18 di beberapa checkpoint, tempat yang ditentukan untuk pemeriksaan screening terkait protokol kesehatan di perbatasan. Totalnya adalah 5.898.
"Itu diluar patroli skala besar, yang mana setiap saat TNI dan Polri bergabung, kaitannya dengan gugus tugas covid 19," ujarnya, dalam konferensi pers di Gedung Grahadi, Kota Surabaya, Minggu malam (3/5/2020).
Selain itu, terdapat aksi pembubaran massa sebanyak 1.710 orang yang telah diamankan di sejumlah wilayah di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.
Dengan rincian 82 orang di Surabaya, langsung diamankan di Polrestabes Surabaya.
Setelah itu, mereka dilakukan metode rapid tes. Hasilnya ada 5 yang menunjukkan reaktif, 1 di Gresik. Kemudian, 77 orang langsung dikarantina di BPSDM.
"Terkait PSBB, juga dilakukan pengecekan di dapur umum. Kedepan akan tetap dilakukan patroli skala besar dengan pola melakukan penindakan," tegasnya.
Apabila, ada orang dengan status ODP, PDP, dan OTG yang masih nekad keluyuran ditengah pandemi virus corona, akan dikarantina selama 14 hari guna memastikan orang itu tidak terkena penyakit mematikan tersebut.
2. Kena Razia PSBB, 65 Orang di Sidoarjo Jalani Rapid Test, Ini Hasilnya

Sementara itu, terhitung ada 65 orang terjaring dalam razia yang digelar polisi di sejumlah wilayah di Sidoarjo, Minggu (3/5/2020) dinihari.
Mayoritas yang terjaring itu adalah para remaja. Mereka kena razia ketika keluyuran sampai dinihari.
Padahal, dalam penerapan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) di Sidoarjo, ada pemberlakuan jam Malam. Sejak pukul 21.00 WIB sampai 04.00 WIB, semua warga dilarang beraktivitas di luar rumah.
Warga yang terjaring razia itu dibawa ke Polresta Sidoarjo. Satu persatu diwajibkan rapid test di halaman kantor polisi yang berada di jalan Cemengkalang tersebut.
"Dari 65 orang itu, hasil rapid test-nya semua negatif," kata Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji.
Setelah ini, razia jam Malam pada pelaksanaan PSBB bakal semakin gencar dilakukan petugas. Selain jalan-jalan perbatasan, razia juga menyasar warung kopi, dan tempat-tempat yang berpotensi menjadi lokasi kerumunan waega.
"Yang melanggar akan dikenakan sanksi. Sebagaimana aturan dalam Pergub dan Perbup tentang penerapan PSBB," ujar Sumardji.
3. Bagaimana Tren Kasus Covid-19 di Tiga Wilayah Pemberlakuan PSBB?

Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi, mengatakan, tren kasus terkonfirmasi positif virus Covid 19 mengalami kenaikan.
Terutama di tiga kota yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Yakni Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik
"Surabaya mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Ini tidak bisa menjadi pegangan 100 persen karena yang mengungumkan adalah kementerian kesehatan. Jadi tidak menggambarkan penambahan atau pengurangan," ujarnya, dalam konferensi pers, di Gedung Grahadi, Kota Surabaya, Minggu malam (3/5/2020).
Kendati demikian, data tersebut tetap menjadi perhatian bagi Pemerintah Provinsi Jatim agar penularan virus tersebut menjadi tidak bertambah parah.
"Data selanjutnya adalah PDP, kalau dilihat Surabaya menjadi penyumbang tertinggi. Tapi, tren perkembangannya mengalami penurunan. Gresik dan Sidoarjo juga demikian, penurunannya lebih landai," terangnya.
Untuk data ODP, lanjut dr Joni, jumlah di Surabaya dan Sidoarjo juga mengalami penurunan.
Hal tersebut berbanding terbalik di Gresik, Jumlah ODP mengalami peningkatan.
Pria yang juga menjabat sebagai Dirut RSUD Dr Soetomo tersebut juga menjelaskan panduan penanganan patroli PSBB di Sidoarjo, Surabaya dan Gresik kepada para awak media.
"Ketika melakukan patroli terus menemukan orang dengan golongan ODP, OTG, dan PDP, yang lagi keluyuran, dengan gejala klinisnya masih berat, langsung dibawa ke rumah sakit. Prinsipnya diperiksa fisik. Kemudian di tes," jelasnya.
Alat yang dipakai adalah portable rapid test. Jika pada rapid test dinyatakan positif, maka dilanjutkan dengan alat test pcr.
Setelah di test, akan dimasukkan ke dalam ruang isolasi. Test pcr dilakukan dua kali untuk meyakinkan orang itu benar-benar positif terkena Covid 19.
Jika hasilnya negatif, tetap diisolasi dan dilakukan rapid test ulang, karena termasuk kategori OTG.
"Kalau ketemu ODP, OTG dan PDP semuanya dilakukan isolasi. Baik di rumah maupun di ruang observasi. Kalau kondisinya tidak baik maka harus masuk ke rumah sakit. Baik rumah sakit darurat maupun rumah sakit rujukan," imbuhnya.