Ramadan 1441 H

Psikolog UC Sebut Larangan Mudik Menyebabkan Prilaku Sebagian Orang Menjadi Impulsif

Larangan mudik membuat sebagian orang stres, tertekan, bahkan kehilangan kendali sehingga berperilaku cenderung impulsif.

Penulis: Zainal Arif | Editor: Parmin
foto: dok pribadi
Kepala Program Studi Psikologi Universitas Ciputra Surabaya, Stefani Virlia, M.Psi., Psikolog. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Presiden Jokowi memutuskan melarang kegiatan mudik lebaran bagi semua masyarakat Indonesia.

Larangan tersebut membuat sebagian orang menjadi stres, tertekan, bahkan kehilangan kendali berperilaku sehingga  cenderung menjadi impulsif.

Hal ini diakui Kepala Program Studi Psikologi Universitas Ciputra Surabaya, Stefani Virlia, M.Psi.

Menurutnya saat seseorang dilarang mudik maka akan menyebabkan tumbuh perilaku impulsif.

"Larangan tersebut akan menumbuhkan perilaku impulsif pada seseorang yang disebabkan karena tidak kuat menahan dorongan/impuls dalam diri," kata Stefani.

Sejatinya, larangan mudik bisa berdampak pada perilaku agresivitas yang dapat membahayakan orang lain.

"Ketika impuls tersebut semakin kuat, orang menjadi tidak dapat berpikir konskuensi dari perilakunya," ungkapnya.

Dia mencontohkan peristiwa petugas gabungan di check poin kawasan Rungkut Industri Surabaya yang berhasil mengagalkan kenekatan 7 orang bersembunyi di belakang pickup dengan ditutup terpal untuk mudik ke Surabaya.

"Peristiwa itu menggambarkan bahwa orang-orang tersebut seperti tanpa memikirkan bahwa aksi mudik seperti itu menjadi salah satu penyebab keluarga di kampung tertular Corona," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved