Virus Corona di Sura
Alasan Para RT-RW di Kecamatan Semampir Surabaya Enggan Salurkan Sembako kepada Warga
Para ketua RT dan RW di Kecamatan Semampir enggan menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak musibah corona di wilayahnya.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Parmin
Saat ini data di lapangan masih dalam proses verifikasi.
Fathur Rohman, anggota Komisi A yang lain juga mendapat aduan warga.
Di salah satu RT di Moro Krembangan, mereka mengajukan data MBR 30 KK.
Namun yang masuk list penerima bantuan hanya 13 orang.
"Patut disyukuri karena banyak yang tergerak membantu. Tapi berharap satu pintu dan dikuatkan lagi sosialisasi ke RT dan RW. Ini bisa rentan karena sensitif menyangkut perut," kata Fathur.
Baik di Semampir, Moro Krembangan, dan wilayah yang lain problemnya sama.
Antara data yang diajukan RT/RW untuk masuk MBR saat ini banyak yang belum sinkron.
Akibatnya RT dan RW saat ini cemas.
Baik Camelia maupun Fathur mendesak agar bantuan disalurkan segera dengan mengadopsi sistem yang tepat.
"Bukankah Kota Surabaya serba online. Smart City. Pak RW selama ini juga bisa login MBR untuk data pembaharuan. Apanya yang sulit," kata Camelia.
Inilah tantangan bagi pemkot dan jajarannya hingga ke kelurahan memberikan penjelasan ke RW dan RT.
Fathur menyarankan kalau ada meeting online seluruh RT dan RW bersama lurah.
Mereka yang tahu persis kondisi warganya.
Kalaau ada kesalahan data dan keruwetan di lapangan, kelurahan ambil tindakan.
Kemudian disampaikan prosedur bagaimana mengubah data yang benar.
Sedang Kepala Dinsos Surabaya Suharto Wardoyo menjelaskan saat ini memang bantuan itu masih disimpan di kecamatan dan kelurahan.
Semua menunggu verifikasi. Dinsos yang akan memverifikasi di lapangan.
"Secepatnya akan kami bagikan bantuan itu," kata Anang, panggikan Suharto Wardoyo.