Niat Puasa Ramadhan 2020 & Hal-hal yang Membatalkan Puasa

Jika puasanya adalah puasa wajib, seperti puasa ramadhan atau puasa nadzar, maka wajib menempatkan niat pada malam hari

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Picsart
Ilustrasi - Niat Puasa Ramadhan 2020 & Hal-hal yang Membatalkan Puasa 

SURYA.CO.ID - Artikel ini mengulas niat puasa Ramadhan 2020 dan hal-hal yang membatalkan puasa.

Niat puasa wajib hukumnya dibaca saat melaksankan Puasa Ramadhan.

Niat dibaca pada malam hari atau sebelum adzan Subuh.

Dikutip dari Kitab Al-Ghayah wa At-Taqrib, kitab fikih ringkas milik Mazhab Syafi'i yang dirangkum oleh Al-Qadhi Abu Syuja terdapat 4 perkara kewajiban puasa.

Dalam 4 perkara wajib itu salah satunya adalah bacaan niat Puasa Ramadhan.

1. Niat Puasa Ramadhan

Niat dalam hati. Jika puasanya adalah puasa wajib, seperti puasa ramadhan atau puasa nadzar, maka wajib menempatkan niat pada malam hari. Wajib menentukan puasanya dalam melaksanakan puasa wajib, semisal puasa Ramadhan niat yang paling sempurna adalah seorang mengucapkan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ لِله تَعَالَى

"Saya berniat puasa besok hari guna menunaikan kewajiban bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta'ala"

2. Menahan diri dari makan & minum

Menahan diri dari makan dan minum -walaupun sedikit makanan dan minumannya- secara sengaja. Sehingga jika seseorang makan sebab lupa atau tidak tahu (makan itu membatalkan puasa) maka hal itu tidak membatalkan jika ia masih baru masuk Islam atau tumbuh dewasa dalam tempat yang jauh dari para ulama. Jika tidak seperti itu maka makanan itu membatalkan.

3. Menahan dari bersetubuh

Menahan diri dari bersetubuh dengan sengaja. Sedangkan Jima karena lupa maka sebagaimana hukumnya makan dengan lupa.

4. Menahan dari sengaja muntah

Menahan diri dari menyengaja muntah maka jika terdesak atau tidak mampu menahan muntah maka puasanya tidak batal.

10 hal yang membatalkan puasa

• Pertama dan kedua adalah sesuatu yang masuk dengan sengaja kedalam jauh atau lubang yang ada pada tubuh yang terbuka. Atau yang tidak terbuka seperti masuknya sesuatu dari luka ke dalam kepala atau otak. Yang dimaksud adalah menahan dirinya orang yang berpuasa dari masuknya suatu benda ke dalam anggota tubuh yang disebut jauf (buka secara asal, bukan buatan).

• Ketiga ketika suntik atau injeksi obat ke dalam salah satu dua jalan kotoran. Huqnah adalah obat yang digunakan menyuntik qubul atau dubur orang yang sakit.

• Keempat muntah dengan sengaja jika tidak sengaja maka puasanya tidak batal sebagaimana penjelasan yang lalu

• Kelima memasukkan alat kelamin kedalam farji baik qubul atau dubur secara sengaja. Sehingga tidak batal puasa seseorang jika melakukan simak persetubuhan dengan lupa sebagaimana penjelasan lalu.

• keenam inzal yakni keluarnya mani sebab pertemuan kulit yang selain jima' baik keluarnya mani itu diharamkan seperti mengeluarkan mani dengan tangan istrinya. Mushannif memberikan pengecualian dari keluarnya mani sebab mimpi basah, maka tidak membatalkan sama sekali.

• ke-7 hingga akhirnya ke-10 adalah haid nifas gila dan murtad maka setiap muncul sesuatu dari hal tersebut ditengah-tengah puasa maka membatalkannya.

Dalam menjalankan puasa disunahkan 3 hal:

1. Menyegerakan berbuka saat terbenamnya matahari lah dia kini jika masih ragu maka tidak boleh bersegera buka dan sunnah berbuka dengan kurma dan jika tidak ada dengan air.

2. Mengakhirkan sahur hal ini selama tidak membawa dalam keraguan. Bila tidak maka tidak boleh diakhirkan kesunahan makan sahur bisa saja diperoleh dengan sedikit makan dan minum.

3. Menghindari berkata kasar dengan perkataan kotor. Sehingga orang yang puasa harus menjaga lisannya dari berbohong mengumpat dan semisalnya seperti mencaci jika ada orang yang yang mencaci. Maka sebaiknya mengucapkan dua atau tiga kali "saya adalah orang yang berpuasa", bisa menggunakan lisannya (misalnya seperti yang dikatakan an-nawawi dalam kitab Al Adzkar) bisa juga menggunakan hatinya (seperti penjelasan yang diriwayatkan dari beberapa imam dan hanya mengungkapkan itu).

Doa Buka Puasa

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin

"Ya Allah keranaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih."

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved