Jadwal Awal Puasa 1 Ramadhan 2020/1441 H Jumat 24 April, 1 Syawal 24 Mei Menurut Muhammadiyah
Jadwal awal puasa 1 Ramadhan 2020/1441 H jatuh pada hari Jumat 24 April dan 1 Syawal jatuh pada hari Ahad (Minggu) Kliwon 24 Mei 2020.
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Jadwal awal puasa 1 Ramadhan 2020/1441 H jatuh pada hari Jumat 24 April dan 1 Syawal jatuh pada hari Ahad (Minggu) Kliwon 24 Mei 2020.
Itulah jadwal puasa dan Lebaran Idul Fitri yang sudah ditetapkan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah.
Tanggal 1 Ramadhan 2020/1441 H akan jatuh pada Jumat, 24 April 2020 kemungkinan juga terjadi versi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Itu karena kalender NU juga mencantumkan bahwa 1 Ramadhan 2020/1441 H adalah tanggal 24 April 2020.
Hanya saja PBNU akan menunggu rukyat pada Kamis 23 April 2020 untuk menentukan tanggal pasti awal puasa 1 Ramadhan 2020/1441 H.
Sedangkan pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang Isbat (penentuan) 1 Ramadhan 1441 H pada Kamis (23/4/2020).
• Gambar Ucapan Selamat Puasa Ramadhan 2020/1441 H, Viral di WhatsApp (WA), IG & Facebook
• Live Streaming Sidang Isbat Jelang Puasa Ramadhan 2020 di Tengah Wabah COVID-19, Kamis 23 April 2020
• Kumpulan Poster & Gambar Ucapan Selamat Ramadan 2020 atau Puasa 2020 Cocok Share via WhatsApp (2020)
• Kumpulan Animasi GIF Ucapan Selamat Puasa Ramadhan 2020/1441 H, Langsung Kirim via Whatsapp (WA)
Pengumuman jadwal awal puasa Ramadhan 2020/1441 H dan 1 Syawal 2020 sudah disampaikan melalui Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2020 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal dan Zulhijah1441 Hijriah.
Hal itu berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan PusatMuhammadiyah.
Dalam perhitungan tersebut, pada 23 April 2020, tinggi bulan saat matahari terbenam di Yogyakarta hilal sudah wujud.
Dan di seluruh Indonesia pada saat terbenam matahari itu bulan sudah berada di atas ufuk.
Artinya esok hari adalah bulan baru dalam Islam.
Dari perhitungan tersebut, maka Muhammadiyah menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan 2020 jatuh pada 24 April 2020.
Selain penetapan awal puasa, organisasi Islam yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta ini juga menetapkan awal lebaran, 1 Syawal 2020.
"1 Syawal 1441 H jatuh pada hari Ahad Kliwon, 24 Mei 2020 M," tulis maklumat tersebut.
Dengan demikian, pelaksanaan puasa Ramadhan ( yang benar menurut KBBI adalah Ramadan )1441 H nanti genap dilakukan selama 30 hari.
Selain penetapan 1 Ramadhan dan 1 Syawal, dalam maklumat tersebut juga disampaikan terkait penetapan Idul Adha, 10 Zulhijah1441 H yang jatuh pada Jumat, 31 Juli 2020.
Untuk diketahui maklumat tersebut dikeluarkan pada 25 Februari 2020, dan ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekretaris Agung Danarto.
1 Ramadhan 2020 Kalender PWNU Jatim
Sementara itu, melansir laman resmi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur,
Tanggal Perayaan Penting bagi Umat Muslim :
1 Ramadhan 1441 Hijriyah (puasa) jatuh pada Jumat, 24 April 2020 Masehi.
1 Syawal 1441 Hijriyah (Idul Fitri) jatuh pada Minggu, 24 Mei 2020 Masehi.
1 Muharram 1442 Hijriyah (Tahun Baru Islam) jatuh pada Kamis, 20 Agustus 2020 Masehi.
Kalender PWNU Jatim yang bisa di download di akhir artikrel ini, sudah dilengkapi data hisab awal bulan Hijriyah berdasarkan metode Al-Durru al-Aniq dengan Markaz Condrodipo, Gresik.
Tersedia juga data hisab Gerhana Tahun 2020 berdasarkan metode al-Yaqut al-Nafis.
Dijelaskan, penentuan awal bulan hijriah kamariah pada kalender tersebut berdasarkan kriteria imkanur rukyat (2°) dengan mempertimbangkan markas lain di seluruh Indonesia (wilayatul hukmi).
Kalender disertai jadwal salat dan bayang-bayang Kiblat untuk kota Surabaya dengan koordinat lokasi: Lintang Tempat : 07° 20’ 07.22’’ LS, Bujur Tempat 112° 43’ 01.62’’ BT dan Tinggi Tempat: 73 meter di atas permukaan laut.
Kalender dihisab (dihitung) oleh Pimpinan Wilayah Lembaga Falakiyah NU Jawa Timur dengan penanggung jawab Dr. KH. Shofiyulloh, M.SI selaku Ketua PW Lembaga Falakiyah NU Jawa Timur dan Ali Mustofa, S.Pd.I.dkk
>>Link Download Kalender PWNU Jatim
Pemerintah Kapan?
Jika Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 2020 dan 1 Syawal 1441 H atau Lebaran Idul Fitri, pemerintah kapan?
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang Isbat (penentuan) 1 Ramadhan 1441 H pada Kamis (23/4/2020).
Dengan demikian, kepastian awal Ramadan 2020 baru diketahui setelah sidang Isbat digelar atau Kamis malam.
Rencananya, sidang isbat 1 Ramadhan 1441 H akan digelar melalui video konferensi atau sambungan komunikasi jarak jauh.
Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin mengatakan, sidang Isbat dengan video konferensi menjadi upaya Kemenag mencegah penyebaran Covid-19.
"Isbat awal Ramadan akan kami gelar dengan kehadiran peserta yang terbatas, selebihnya secara video konferensi," kata Kamaruddin Amin di Jakarta, Minggu (5/4/2020).
Dikutip dari laman kemenag.go.id, tidak semua peserta sidang Isbat penentuan 1 Ramadhan 1441 H akan hadir ke kantor Kemenag.
Hanya perwakilan MUI, DPR, dan Badan Hisab RukyatKementerian Agama, Cecep Nurwendaya, serta pejabat eselon I dan II Ditjen Bimas Islam yang datang.
Sementara yang lain dapat mengikuti sidang Isbat melalui saluran komunikasi dalam jaringan (daring) yang akan disiapkan timKemenag.
"Sidang dimulai sebelum magrib, diawali paparan posisi Hilal awalRamadan 1441H oleh Cecep Nurwendaya," kata Kamaruddin Amin.
"Setelah Magrib di Jakarta, sidang penetapan digelar tertutup. Hasil sidang diumumkan oleh Menag Fachrul Razi melalui jumpa pers," katanya menyambung.
Niat Puasa Ramadhan
Kapan pun dimulai dimulai puasa Ramadhan atau 1 Ramadhan, jangan lupa baca niat puasa Ramadhan agar puasa anda sah.
Selain itu, jangan lupa pula doa makan sahur.
Dalam kitab-kitab hadits, tidak ada doa khusus ketika makan sahur.
Pun dalam kitab-kitab fiqih terkemuka (misalnya Fiqih Sunnah, Fiqih Islam wa Adillatuhu, Fiqih Empat Madzhab), hanya dicantumkan doa berbuka, namun tidak dicantumkan doa sahur.
Niat puasa Ramadhan 1441 H atau 2020, tak sah atau sia-sia anda puasa tanpa niat. (FREEPIK)
Dengan demikian, doa sebelum makan sahur sama dengan doa sebelum makan. Yakni:
بِسْمِ اللَّهِ
Bismillah
Terjemahannya, “Dengan menyebut nama Allah”
Membaca basmalah ini berdasarkan hadits shahih:
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia menyebut nama Allah Ta’ala. Dan jika ia lupa, hendaklah ia membaca ‘Bismilaahi awalahu wa aakhirahu’” (HR Tirmidzi dan Abu Dawud)
Sedangkan doa yang lebih populer namun dipersoalkan keshahihannya adalah:
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Allohumma baariklanaa fiimaa razaqtanaa wa qinaa ‘adzaaban naar
Terjemahannya, “Ya Allah, berkahilah untuk kami apa yang Engkau karuniakan kepada kami dan peliharalah kami dari adzab neraka” (HR Imam Malik dalam Al Muwatha’)
Sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadan, seseorang harus berniat karena menjadi bagian dari rukun puasa.
Jika tidak berniat, maka puasanya tidak sah.
Kapan berniat?
Niat dimulai setelah waktu magrib hingga sebelum fajar.
Niat boleh dibaca dalam hati, maupun dilafazkan.
Berikut adalah niatnya.
"Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i fardhi syahri romadhona haadzihis-sanati lillahi ta'ala."
Terjemahannya, "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu pada bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala."
Bagi yang ingin berniat puasa untuk sebulan penuh, silakan membaca niat ini.
"Nawaitu shauma syahri ramadhona kullihi lillaahi ta’ala."
Terjemahannya, "Aku niat berpuasa selama satu bulan penuh pada bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta'ala."
Namun, niat puasa untuk sebulan penuh terdapat perbedaan pendapat.
Syekh Taqiyyuddin Abu Bakar bin Muhammad Al-Hishni dalam Kifayatul Akhyar menerangkan sebagai berikut.
ولا يصح الصوم إلا بالنية للخبر. ومحلها القلب, ولايشترط النطق بها بلا خلاف, وتجب النية لكل ليلة لان كل يوم عبادة مستقلة , ألا ترى أنه لا يفسد بقية الأيام بفساد يوم منه. فلو نوى الشهر كله, صح له اليوم الأول على المذهب.
Terjemahannya, “Puasa tidak sah tanpa niat. Keharusan niat didasarkan pada hadits. Tempat niat itu di hati. Karenanya, niat tidak disyaratkan secara lisan. Ketentuan ini disepakati bulat ulama tanpa perbedaan pendapat. Niat puasa wajib dipasang setiap malam. Karena, puasa dari hari ke hari sepanjang Ramadanmerupakan ibadah terpisah."
"Coba perhatikan, bukankan puasa Ramadan sebulan tidak menjadi rusak hanya karena batal sehari? Kalau ada seseorang memasang niat puasa sebulan penuh di awal Ramadan, maka puasanya hanya sah di hari pertama. Demikian pendapat ini madzhab (Madzhab Syafi’i).” (Lihat Taqiyuddin Abu Bakar Al-Hishni, Kifayatul Akhyar)
Adapun niat puasa sekaligus sebulan penuh adalah pandangan dari Madzhab Hanafi.
Menurut Madzhab Hanafi, puasa seseorang dengan niat sebulan penuh pada awal Ramadan dinilai sah meskipun ia tidak menetapkan niat puasa setiap malam.
Kendati demikian, mereka juga tetap menganjurkan orang yang telah melakukan niat puasa wajib sebulan penuh di awal Ramadanuntuk mengulang niat puasa padasetiap malam Ramadan.
Karenanya, melihat keistimewaan puasa Ramadan itu, seseorang wajib memasang niat setiap malam.
Untuk menghindari lupa niat, ada baiknya mengikuti salat tarawih berjamaah.
Di samping mendapat pahala salat tarawih dan silaturahmi yang berlipat ganda itu, seseorang tidak akan luput dari niat puasa yang lazim dipimpin imam sebelum tarawih bubar.
Niat salat tarawih sebagai imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
"Ushallii sunnatat-taraawiihi rak'ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillahi ta'alaa"
Niat salat sunah tarawih sendirian
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
"Ushallii sunnatat-taraawiihi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'alaa"
Terjemahannya, "Saya niat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."
Niat salat tarawih sebagai ma'mum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Usholli sunnatat-taraawiihi rak'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'alaa
Terjemahannya, "Saya niat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala
4 Arahan MUI dalam Menjalani Ibadah Ramadhan 2020
Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia ( MUI) Asrorun Niam Sholeh menegaskan, pandemi Corona (Covid-19) bukan halangan untuk beribadah selama Ramadhan.
"Hanya saja karena adanya kondisi khusus, maka kebiasaan yang kita lakukan di dalam ibadah Ramadhan selama ini, juga perlu diadaptasi dengan kekhususan itu," ujar," kata Asrorun dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Senin (13/4/2020).
Menurut dia, tata cara beribadah kali sedikit berbeda karena harus mematuhi protokol kesehatan terkait Covid-19 dengan berdiam diri di rumah.
Berikut arahan MUI :
1. Hindari kerumunan
Asrorun mengimbau umat muslim untuk menghindari kerumunan demi mencegah penyebaran Covid-19. Salah satunya dengan menghentikan sementara kegiatan shalat berjamaah dan aktivitas lainnya di rumah ibadah.
2. Rumah sebagai tempat ibadah
Menurut Asrorun, ibadah di rumah bisa tetap dilaksanakan dengan maksimal, mulai dari ibadah shalat tarawih, shalat malam, membaca Al Quran, hingga merekatkan hubungan antar-anggota keluarga.
"Ibadah tarawih kita bersama-sama dengan keluarga dengan istri dengan anak-anak, yang pada kondisi tertentu kita alpa dan hilang kesempatan itu," kata dia.
3. Ubah cara sedekah
"Kebiasaan sedekah buka puasa bersama dalam bentuk makanan, kita undang tetangga atau kita hadir dengan buka bersama, kita geser dan kita ganti dengan cara mengirimkannya ke rumah oleh petugas ke rumah-rumah masyarakat yang membutuhkan," ucap dia.
"Kebiasaan zakat disalurkan dalam bentuk langsung kita geser menjadi zakat ke lembaga lembaga amil yang terpercaya secara online," kata dia.
4. Tidak mudik
Asrorun juga menyebut, berdasarkan hadis sahih, Nabi Muhammad SAW melarang umatnya yang berada di daerah terkena wabah untuk keluar dari daerah tersebut.
Begitu pula umat yang berada di luar daerah wabah. Mereka diimbau untuk tidak memasuki daerah wabah. (*)
Sebagian artikel ini sebelumnya tayang di Tribun Timur berjudul: 1 Ramadhan 2020 / 1441 H Jumat 24 April, Bacaan Niat Puasa Ramadhan yang Benar, Tak Sah Tanpa Niat