Virus Corona di Pasuruan

Terdampak Pandemi COVID-19, Pelaku Usaha di Pasuruan Mengaku Tak Bisa Ekspor

Sejumlah pelaku usaha baik skala besar ataupu home industri juga terkena dampak pandemi COVID-19

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Parmin
surabaya.tribunnews.com/aflahul abidin
Foto ilustrasi panen udang. Pengusaha pengolahan udang di Kabupaten Pasuruan mengaku pesanan ekspor mengalami penurunan akibat dampak wabah corona atau covid-19. 

SURYA.co.id | PASURUAN  - Sejumlah pelaku usaha baik skala besar ataupu home industri juga terkena dampak pandemi COVID-19. Dampak yang nyata dirasakan adalah penutupan kanal perdagangan untuk luar negeri.

Sehingga, dampaknya sejumlah perusahaan yang bergerak di beberapa sektor terpaksa menarik dagangannya dari pasar. Salah satunya, sebuah perusahaan di bidang udang.

"Hampir semua industri udang sepi," kata Yohanes, salah satu perwakilan perusahaan di Beji, Pasuruan.

Dia menjelaskan, salah satu pasar perusahaannya adalah Amerika Serikat.

Di Amerika Serikat, untuk supermarkert masih jalan. Artinya, kebutuhan barang untuk memenuhi stok supermarket masih tinggi.

"Kalau untuk supermarket masih ada lah, cuma memang ada pembatasan barang yang masuk Amerika Serikat. Jadi tidak selonggar seperti biasanya," kata dia, Minggu (19/4/2020).

Ia menerangkan, untuk pasar restoran, menurun drastis. Kata dia, itu dampak pemberlakuan lockdown di Amerika Serikat. Artinya, tidak ada orang yang keluar rumah apalagi jajan di restoran.

"Kalau orang disana, lebih baik membeli stok udang dan memilih bertahan di rumah. Jadi kebutuhan untuk restoran tidak sebanyak biasanya," tambah dia.

Yohanes menerangkan, sampai hari ini, udang milik perusahaannya belum ada yang ditolak atau dikembalikan. Namun, dampak yang sangat dirasakan penurunan pesanan.

"Kami belum tahu, sementara ini, kami tetap memperkerjakan karyawan. Kami terapkan protokol kesehatan. Kemungkinan kami akan tetap produksi dan akan menyimpannya di storage perusahaan. Untuk langkah selanjutnya, kami masih menunggu perkembangan," urai dia.

Rokhmawan, salah satu pengusaha rokok di Pasuruan juga mengatakan hal yang sama.

Untuk kebutuhan ekspor memang ada penurunan yang sangat besar. Semuanya, kata dia, terdampak virus corona ini. Ia menyebut, pasar ekspor sangat lesu.

"Tapi tidak berdampak untuk pasar lokal. Kalau pasar Indonesia tetap masih bisa berjualan seperti biasanya. Tapi, memang untuk ekspor kami sedikit bermasalah. Makanya kami sementara menghentikan ekspor ke luar," jelas dia.

Terpisah, Edy, Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya A Pasuruan membenarkan kondisi itu. Memang ada pemberlakuan pembatasan jalan perdagangan ekspor.

"Kemarin kami juga sudah mendapatkan laporan dari beberapa perusahaan. Memang mereka terdampak sekali. Mereka tidak bisa ekspor. Perusahaan yang selama ini ekspor tidak bisa berkutik akibat pandemi ini," pungkas dia.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved