Patung Dewa Kong Co Runtuh
VIDEO Detik-Detik Patung Dewa Kong Co di Tuban Runtuh Viral di FB, Sabotase? Ini Kata Klentheng
Beredar video detik-detik patung Dewa Kong Co Kwan Sing Tee Koen di Klentheng Kwan Sing Bio Tuban runtuh hingga nyaris hanya tersisa kerangka saja.
Penulis: M. Sudarsono | Editor: Iksan Fauzi
Namun demikian, petugas tidak diperbolehkan masuk ke area lokasi patung runtuh.
Petugas hanya berada di luar kelenteng, karena pagar masuk masih ditutup berdasarkan perintah pengurus.
"Kita tidak boleh masuk, masih ditutup," ujar Geng.
Kapolsek menambahkan, tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut, hanya material patung saja yang runtuh.
"Korban jiwa nihil," ungkap perwira pertama tersebut.
Sekadar diketahui, patung tersebut diresmikan tahun 2017 oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Dalam pembangunannya, patung Dewa perang itu menelan biaya sekitar Rp 1,5 miliar.
Kronologi versi saksi
"Ada seperti suara angin, tiba-tiba langsung (brughhh, benda jatuh) seperti pesawat jatuh," kata Endang (59), warga Kelurahan Latsari, Tuban, saat menceritakan bangunan patung Kong Co runtuh.
Saksi lain, Jaman (55) juga mnegatakan, saat itu memang tidak ada tanda apa-apa, patung dewa tiba-tiba saja runtuh.
Meski demikian, material patung yang runtuh tidak sampai menimpa pemukiman warga sekitar.
"Patung runtuh di dalam Kelenteng saja, tidak sampai menimpa rumah warga," pungkas warga yang tinggal di belakang Kelenteng.
Belum ada keterangan resmi dari pihak Kelenteng Kwan Sing Bio atas patung runtuh tersebut. Upaya konfirmasi dilakukan dengan menelfon Ketua Penilik TITD Kwan Sing Bio, Alim Sugiantoro, namun belum mendapat respon.
Kapolsek Tuban, AKP Geng Wahono menyatakan, pihaknya mendapat laporan patung runtuh pukul 10.00 WIB, lalu langsung mendatangi lokasi,
Namun demikian, petugas tidak diperbolehkan masuk ke area lokasi patung runtuh.
"Masih belum boleh masuk, kita mengamankan area luar dulu," ucap Kapolsek.
Sekadar diketahui, patung tersebut diresmikan tahun 2017 oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Dalam pembangunannya, patung Dewa perang itu menelan biaya sekitar Rp 1,5 miliar.