Virus Corona di Surabaya
Polda Jatim Makin Gencar Lakukan Rapid Test On The Spot di Warkop dan Kafe di Surabaya
Rapid test on the spot upaya jemput bola cegah penularan virus Corona, Kapolda Jatim sayangkan masih anggap pengidap virus Covid-19 sebagai aib
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Polda Jatim makin gencar lakukan rapid test on the spot dan kampanye protokol pencegahan penularan virus Corona atau Covid-19 di warung kopi (warkop) dan kafe di Kota Surabaya.
Sejak Senin (13/4/2020) kemarin, hingga Rabu (15/4/2020), agenda tersebut digalakkan oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Polda Jatim bersama Anggota Tim Medis RS Bhayangkara Surabaya.
Sekitar 200 orang pengunjung di beberapa warkop dan kafe telah diperiksa. Dan hasilnya, dua orang di antara pengunjung terbukti positif Covid-19 berdasarkan metode rapid test on the spot yang dijalani.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, upaya demikian merupakan 'Jemput Bola' yang dilakukan oleh pihaknya yang tergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemprov Jatim.
"Kalau dulu itu kami hanya melakukan penyuluhan terus melakukan pembubaran dan itu berkali-kali," katanya saat jumpa pers di Gedung Grahadi, Rabu (15/4/2020).
Ia mengaku menyayangkan, jika ada warga Jatim yang tidak mawas diri terhadap paparan Covid-19 yang berpotensi menjangkit dirinya dengan menutup diri atas gejala fisiologis kesehatan yang ada.
Sehingga yang terjadi, warga tersebut dalam sebuah kasus tertentu tidak menyadari bahwa dirinya terpapar Covid-19. Namun tidak menjalankan protokol pencegahan Covid-19 yang berlaku.
"Tahu-tahu, ujuk-ujuk, nggak melalui ODP, tidak melalui PDP langsung naik positif," tuturnya.
Selain itu, Luki juga menyayangkan, jika masih ada anggapan konservatif atau kolot yang menyebut pengidap Covid-19 adalah aib. Sehingga mengakibatkan orang yang terpapar Covid-19 merasa rikuh melaporkan gejala kesehatan yang merujuk pada Covid-19 yang dialami.
"Banyak faktor, ya karena mungkin karena dengan adanya kena Corona ini menjadi stigma. Bahwa ini penyakit yang aib," jelasnya.
• 12 Ruas Jalan di Kota Surabaya Bakal Jadi Prioritas Zona Merah yang Akan Dibatasi Aksesnya
• Hari Ini, 12 Jalan di Kota Surabaya Akan Disemprot Cairan Disinfektan Secara Masif
Termasuk, ia juga menyesalkan, bahwa masih ada warga Jatim yang tetap jumawa dengan hasil rapid test on the spot yang hasilnya negatif Covid-19. Tapi tetap melakukan kebiasaan nongkrong di area publik dan menyepelekan protokol pencegahan Covid-19, mengenai physical distancing.
"Bukan berarti orang yang sudah dapat beraktivitas dan dinyatakan negatif terus dia senang dan kemudian pergi seenaknya nongkrong lagi di mana-mana," pungkasnya.