Virus Corona di Surabaya
Update Virus Corona di Surabaya & Jatim Hari ini 12 April 2020, Positif Covid-19 Melonjak 386 Kasus
Berikut update virus corona di Surabaya dan Jawa Timur, Minggu (12/4/2020). Lonjakan cukup signifikan terjadi di Jawa Timur, terutama Surabaya.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
Dikatakan Joko, banyak daerah lain yang sudah membuka data sampai tingkat kecamatan, bahkan hampir seluruh kabupaten dan kota di Jatim sudah melakukannya.
"Jangan takut masyarakat itu panik ketika melihat data sebaran virus ini. Saya kira itu justru logikanya terbalik. Dibuka saja, masyarakat bisa tahu dan bisa lebih berhati-hati. Ini juga akan memudahkan kinerja satgas untuk sosialisasi," jelasnya
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Andri Wahyudi juga meminta Satgas COVID-19 mulai mempercepat langkahnya dalam penanganan COVID-19 di wilayah Kabupaten Pasuruan.
Kata dia, hari ini Pasuruan bukan lagi zona hijau, tapi sudah menjadi zona merah.
Jumlah pasien yang positif juga sudah bertambah, dari tiga menjadi 10.
Memang, faktanya 10 pasien ini sudah ditangani sejak mereka masih berstatus PDP.
Mereka sudah diisolasi sejak beberapa minggu terakhir, dan kemungkinan kondisinya sudah mulai membaik.
Ia menyebut Satgas sudah harus ada kerangka tindakan atau kerja untuk memaksimalkan anggaran yang sudah disiapkan Pemkab Pasuruan ataupun DPRD Kabupaten Pasuruan.
Sekadar diketahui, Pemkab Pasuruan sudah menyiapkan anggaran Rp 77 Miliar untuk penanganan COVID-19 ini.
Ia mengaku sangat sedih ketika anggaran sebanyak itu baru terserap sekitar Rp 2,4 miliar untuk belanja APD, dan itu belum semuanya.
Ada juga anggaran DPRD yang juga disiapkan sekitar Rp 9,9 Miliar.
Bahkan, ia juga mengaku siap mengalihkan jatah anggaran belanja mobil dinas barunya tahun ini untuk membantu penanganan COVID-19 di Kabupaten Pasuruan.
"Anggaran belanja untuk mobil dinas ini bisa dialihkan untuk penanganan, mengingat penanganan COVID-19 ini harus dilakukan secara serius dan tidak sembarangan. Saya kira pembelian mobil dinas ini juga tidak terlalu urgent," ungkap Andri.