Citizen Reporter
Cuci Tangan Dulu Sebelum Salat di Masjid Baitur Rohim Shoberoh
Sebelum salat Jumat di Masjid Baitur Rohim Shoberoh, Gresik, semua orang diminta mencuci tangan, memakai masker, dan mendapat pemeriksaan suhu tubuh.
Masker bisa dibilang menjadi barang langka saat ini karena begitu banyak yang membeli. Jika ada, harganya cukup tinggi.
Mengatasi hal itu, Karang Taruna Dusun Shoberoh, Gresik berinisiatif membuat dan membagikan masker kepada masyarakat, terutama pada kegiatan yang melibatkan perkumpulan. Pemuda karang taruna membagikan masker kepada masyarakat yang mengikuti salat Jumat di Masjid Baitur Rohim Shoberoh, Jumat (10/4/2020).
Salat Jumat digelar dan dilaksanakan sesuai arahan MUI. Arahan itu dengan mencuci tangan, memeriksa suhu badan, menggunakan masker, dan memberi jarak sesuai ketentuan antara masing-masing jemaah.
Wabah membuat masyarakat gempar dan panik. Menghadapi masalah itu, pemerintah menyikapi dengan mengeluarkan beberapa putusan untuk mengurangi dampak dan memutus rantai penularan virus.
Salah satu kebijakan yang diterapkan yakni penerapan menjaga jarak fisik. Selain itu, seruan penggunaan masker dan menjaga kebersihan turut disebarkan agar masyarakat waspada terhadap penyebaran penyakit.
“Salat Jumat dengan sistem ini mendapat dukungan penuh dari perangkat dusun, bahkan Pak Kepala Dusun beserta perangkat turut serta mengawasi dan membantu jalannya pemeriksaan bersama anggota karang taruna,” ujar Habibul selaku Ketua Karang Taruna Dusun Shoberoh.
Aktivitas itu diawali dengan mencuci tangan dengan memberikan penyanitasi tangan kepada setiap jemaah yang datang dengan tujuan menjaga kebersihan mereka. Selanjutnya, pembagian masker. Setelah masker dipakai, suhu badan diperiksa untuk memastikan mereka sehat.
Berdasarkan hasil pengecekan suhu badan, dinyatakan semua sehat dengan suhu badan antara 35,9 derajat Celcius sampai 36,9 derajat Celcius. Itu sesuai dengan kategori suhu badan normal, yakni tidak demam dan kurang dari 37,2 derajat Celcius.
Setelah rangkain pemeriksaan dilewati, jemaah diantarkan untuk menuju shaf yang telah disediakan dan diatur oleh panitia. Shaf itu telah diberi jarak 1-2 meter, sesuai anjuran MUI. Meski dalam pelaksanaannya tidak seperti biasa, antusiasme masyarakat cukup baik. Dapat dilihat dari 80 shaf yang disediakan, sebagian besar terpenuhi.
“Alhamdulillah masih bisa melaksanakan salat Jumat meskipun dengan prosedur yang ketat. Pemeriksaan ini juga untuk mengantisipasi penularan Covid-19, agar semua dapat beribadah dengan tenang,” ungkap Feri Nasrudin yang saat itu ikut salat Jumat.
Nur Widiyawati Ningsih
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Trunojoyo Madura
iloveu.mama63@gmail.com
Wujudkan Bisnis Sekarang, Webinar Pembekalan Mahasiswa Fakultas Bisnis UKWM Surabaya |
![]() |
---|
BEM FIB Unair Ajak Anak-anak Kembali ke Buku dan Mainan Tradisional |
![]() |
---|
Berbagi untuk Anak-anak Spesial |
![]() |
---|
Pinjam Buku Cara Lantatur di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur |
![]() |
---|
Asap dan Aroma Tanda Sate Ondomohen di Jalan Walikota Mustajab Kota Surabaya |
![]() |
---|