Virus Corona di Jawa Timur
Polda Jatim Tambah 114 Posko Mudik Ketat dengan Penerapan Protokol Pencegahan Covid-19
Polda Jatim terus memperbanyak jumlah posko mudik di 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Polda Jatim terus memperbanyak jumlah posko mudik di 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur.
Sepekan lalu, jumlah posko yang didirikan oleh polres dan polresta bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat, sejumlah 95 posko.
Kini, Rabu (8/4/2020), jumlahnya bertambah menjadi 114 posko di seluruh kabupaten dan kota se-Jatim.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menuturkan, posko tersebut tidak hanya difungsikan sebagai pusat monitoring insiden kedaruratan semata jelang Bulan Ramadan dan arus mudik.
Namun juga difungsikan sebagai pusat informasi dan penerapan protokol percepatan pencegahan Coronavirus Disease (Covid-19).
"Kami melakukan pengawasan secara ketat sebagaimana prosedur kebijakan kami dalam gugus tugas untuk melakukan observasi," katanya, Rabu (8/4/2020).
Trunoyudo menerangkan, posko tersebut dibuat guna menyambut arus pemudik dari tanah rantauan yang kembali sebelum Bulan Ramadan dan Idul Fitri.
Pagebluk Covid-19 yang menggejala seantero provinsi di Indonesia membuat roda perekonomian dari segala sektor di daerah tempat mereka merantau berhenti. Alhasil, para pekerja rantauan itu memilih kembali ke kampung halaman mereka masing-masing.
"Maka banyak yang sudah kembali. Akan kami perlakukan dengan baik, karena mereka saudara-saudara kita yang pulang kampung," tuturnya.
Adanya situasi dan kondisi darurat nasional akibat wabah virus Corona memang harus diakui membuat Pemerintah Pusat hingga daerah, terus menerus mengencangkan ikat pinggangnya.
Terutama dalam aspek menekan angka penularan virus Corona, dengan menerapkan Protokol Percepatan Pencegahan Covid-19, salah satunya dengan menekan mobilitas perpindahan masyarakat menggunakan siasat kampanye physical distancing.
Mulai dari penutupan sejumlah ruas jalan, pemberlakukan kawasan tertib physical distancing, menyediakan fasilitas mencuci tangan dan tenaga medis yang siap mendeteksi suhu tubuh setiap orang dan merujuknya ke rumah sakit seandainya terdapat temuan gejala Covid-19.
Pasalnya, virus tersebut mudah menular antara individu yang saling berdekatan.
Atas dasar itu, pemerintah daerah berupaya mendata kedatangan penduduk baru yang masuk ke wilayah tertentu.
"Dari 114 posko yang kami bentuk itu berkoordinasi dengan TNI, polri, pemprov, BPBD dan pemkab yang ada. Termasuk stakeholdernya yaitu Dinas Kesehatan," pungkas Trunoyudo.