Persebaya Surabaya
BERITA PERSEBAYA Hari ini Populer, Dampak Jika Liga 1 2020 Dihentikan & Kondisi Makan Konate dkk
Berikut Rangkuman Berita Persebaya Hari ini yang Populer, Dampak Jika Liga 1 2020 Dihentikan dan Kondisi Fisik Makan Konate dkk.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
"Dan lagi untuk aktifitasnya juga terbatas karena pandemi corona ini," kata Gaselly Jun Panam, pelatih fisik persebaya Surabaya, Minggu (5/4/2020).
Terlepas sedang tidak ada aktifitas latihan bersama, tim pelatih telah menyiasati kondisi ini dengan mewajibkan pemain mengirimkan video latihan di rumaah.
Harapannya kondisi fisik pemain tetap terjaga meski tidak ada aktifitas tim pasca kompetisi dihentikan sementara sejak berakhirnya pekan ketiga Liga 1 2020.
Gaselly Jun Panam juga mengakui, kondisi fisik Makan Konate dkk akan menurun seiring mandeknya kompetisi.
Mengingat pemain Persebaya beralih melakukan individual training di rumah masing-masing setelah PSSI menghentikan kompetisi hingga 29 Mei akibat corona.
Gaseely menilai program individual training memang menjadi solusi saat kondisi seperti ini, hanya saja belum cukup untuk menyamai latihan tim seperti biasanya.
"Untuk penurunan kondisi fisik pasti ada, karena tempat dan fasilitas mungkin tidak sama dengan saat bersama tim," kata Gaselly.
Sejauh ini Bajul Ijo baru melakoni dua laga yang mana hasilnya belum sekalipun memetik kemenangan usai imbang 1-1 dari Persik Kediri dan kalah 3-4 dari Persipura Jayapura.
3. Cara Makan Konate lepas rindu ke keluarga

Gelandang asing milik Persebaya Surabaya, Makan Konate harus tetap tinggal di Surabaya. Dia tak bisa pulang ke negaranya, Mali lantaran sudah menerapkan karantina negara alias lockdown.
Makan Konate pun harus tetap tinggal di apartemen yang biasa ditinggali pemain Persebaya Surabaya selama penyebaran virus corona atau Covid-19 kendati tim sudah diliburan sejak lama.
Sejatinya Makan Konate ingin pulang ke Mali dan berkumpul dengan keluarganya di sana. Hanya saja, Mali sudah ditutup sejak 26 Maret 2020. Tidak ada penerbangan di sana.
“Sudah ada 39 kasus (di Mali). Bahkan Bandara udara di Mali sudah menghentikan aktivitas penerbangan,” kata Makan Konate dinalisr Surya.co.id dari laman Persebaya.
”Ada syariat (aturan) dari Presiden Mali, mulai jam 21 sampai jam 5 pagi semua orang berada di rumah. Dan orang-orang tidak boleh berkumpul lebih dari 50 orang apa pun aktivitasnya. Harapan saya, semua orang di Mali ikutin syariat agar dapat menekan penyebaran virus,” tutur Makan Konate.
Makan Konate mangaku, sebenarnya ingin pulang ke Mali. Dia merasa merindukan istri dan keluarganya yang berada jauh di Mali.