Gempar Syeh Puji Nikahi Bocah 7 Tahun
5 FAKTA Syeh Puji Dituduh Menikahi Bocah 7 Tahun, Mengaku Dimintai Uang Rp 35 M & Nafa Urbach Geram
Berikut Fakta-fakta tentang Kabar Syeh Puji Dituduh Menikahi Bocah 7 Tahun, Mengaku Dimintai Uang Rp 35 M dan Nafa Urbach Geram.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Simak rangkuman fakta tentang kabar Pujiono Cahyo Widianto alias Syeh Puji dituduh menikahi bocah berumur 7 tahun.
Kabar tentang Syeh Puji dilaporkan oleh Komnas Perlindungan Anak (KPAI) ke Polda Jateng karena dituduh menikahi bocah 7 tahun, menggemparkan publik baru-baru ini.
Fakta terbaru menyebut Syeh Puji membantah tuduhan tersebut.
Ia mengaku laporan ke polisi ini bermula ia dimintai uang puluhan miliar rupiah.
Di sisi lain, kabar mengenai Syeh Puji menikahi bocah 7 tahun membuat Nafa Urbach geram.
Tak lantas percaya pada berita yang beredar, Nafa Urbach juga mempertanyakan kebenaran atas berita tersebut.
Berikut ulasan selengkapnya fakta-fakta kabar Syeh Puji dituduh menikahi bocah berumur 7 tahun.
1. KPA sudah cek sejumlah pihak
• Syeh Puji Mengaku Diperas: Saya Dimintai Uang Rp 35 M
• Acara Nikah Dimulai Tengah Malam, Usai Nikah si Bocah Dipangku Syeh Puji
Sebelum melapor ke Polda Jateng, Ketua KPA Jawa Tengah, Endar mengaku telah melakukan pengecekan pada sejumlah pihak.
"Saya mendatangi dua orang saksi lain. Juga ibu korban yang bernama Edg di rumah masing-masing.
Mereka semua mengakui adanya pernikahan tersebut dan juga melihat tindakan pencabulan terhadap D yang dilakukan oleh Syeh Puji di kediaman Syeh Puji setelah pernikahan siri tersebut," jelas Endar, Kamis (2/4/2020).
Salah satu saksi pelapor, yang merupakan keponakan Syekh Puji, Apri ikut menjadi saksi pernikahan siri antara Syekh Puji dengan D pada Juli 2016.
Endar melanjutkan, saksi Apri menceritakan, dirinya ditelepon oleh Syekh Puji untuk diundang datang menjadi salah satu saksi pernikahan siri antara Syekh Puji dengan bocah berinisial D.
Saat itu Apri mengaku melihat Syekh Puji mencium D usai pernikahan.
"Kemudian setelah acara pernikahan siri yang dimulai tengah malam sekitar pukul 24.00 WIB, Syekh Puji menyuruh D duduk di pangkuannya kemudian dicumbui oleh Syekh Puji dengan disaksikan oleh Apri dan beberapa saksi yang lain.
Lantas, menjelang Subuh Apri pulang dan tidak tahu lagi apa yang dilakukan oleh pasangan pengantin baru tersebut," jelas Endar.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iskandar Fitriana Sutisna mengatakan, pihaknya sedang dalam proses penyelidikan.
2. Nafa Urbach geram
Aksi Syekh Puji menikahi bocah 7 tahun juga membuat artis Nafa Urbach geram.
Kekesalannya ini ia curahkan di laman Instagram pribadinya @nafaurbach.
Dirinya kaget mengapa di tengah polemik virus Corona masih saja ada pemberitaan seperti ini.
Tak lantas percaya pada berita yang beredar, Nafa Urbach juga mempertanyakan kebenaran atas berita tersebut.
"Di tengah polemik yang terjadi saat ini, tiba-tiba baca berita ini, yang saya mau tanya apaakah ini benar terjadi ??," tanya Nafa Urbach dikutip dari laman Instagram pada 30 Maret 2020
Nafa membeberkan berita yang ia baca, tertulis bila Syekh Puji menikahi gadis di bawah umur, setelah sebelumnya ia juga sempat nikahi gadis di bawah umur lainnya.
"Bahwa yang di berita ini menikahi anak usia 7 tahun berinisial D, setelah menikahi anak 12 tahun bernama Lutfi? Mohon informasinya," tambah Nafa.
Sebagai orangtua, Nafa merasa dirinya ataupun ibu dari anak tersebut tidak akan rela melihat anaknya dinikahi pada umur yang masih sangat kecil.
"Karena saya percaya kita sebagai orangtua dan ibu tentunya tidak akan membiarkan ini terjadi apalagi kalo sampai menjadi contoh buruk," tulis Nafa.
Lantas tak hanya menuliskan kekesalan dan kekecewaannya saja, Nafa juga meminta agar KPAI menelusuri kebenaran dari berita yang beredar.
"Mohon diselidiki @kpai_official dan infonya guys atau kalo beritanya gak benar nanti saya hapus," ujarnya.
3. Mengaku diperas Rp 35 Miliar
Syekh Puji membantah tuduhan dirinya telah menikahi siri anak di bawah umur yang berusia 7 tahun.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Syekh Puji Bantah Nikahi Anak 7 Tahun, Mengaku Dimintai Uang Rp 35 M'.
Syekh Puji pemilik pondok pesantren Miftahul Jannah Pujiono CW, Bedono, Jambu, Kabupaten Semarang ini mengaku kabar itu sengaja disebarkan oleh oknum yang berusaha memerasnya.
"Tidak benar saya telah menikah dengan anak di bawah umur berusia 7 tahun," jelas Syekh Puji melalui surat pernyataan yang diterima Kompas.com (jaringan Surya.co.id), Kamis (2/4/2020).
Dalam surat yang ditandatanganinya itu, Syekh Puji menceritakan awal mula kabar tersebut dituduhkan kepadanya oleh oknum yang mengaku dekat dengan media dan Polda Jawa Tengah.
Dia mengaku diancam dengan menyebarkan berita tentang dirinya yang menikah lagi dengan anak di bawah umur berusia 7 tahun.
"Permasalahan ini berawal dari adanya skenario permintaan uang kepada saya sejumlah Rp 35 miliar dengan ancaman akan membuat berita tentang saya menikah lagi dengan anak di bawah umur berusia 7 tahun yang dipastikan akan viral karena info yang bersumber dari salah satu keluarga besar saya pasti akan dipercaya," katanya.
4. Melibatkan anggota keluarga besar
Selain oknum tersebut, Syekh Puji mengaku skenario permintaan uang itu juga dilakukan oleh beberapa anggota keluarga besarnya.
Namun, permintaan itu ditolak oleh Syekh Puji.
"Skenario permintaan uang tersebut dilakukan oleh beberapa anggota keluarga saya.
Kemudian saya diadukan ke Polda Jawa Tengah karena menolak untuk memberikan uang yang diminta," ujarnya.
Syekh Puji menyerahkan proses penyelidikan sepenuhnya kepada Polda Jateng.
"Maka mari menahan diri untuk tidak menggiring opini publik dan sepenuhnya menyerahkan proses penyelidikan kepada Polda Jateng untuk secara profesional melakukan tugasnya tanpa adanya tekanan dan intervensi," jelasnya.
5. Kontroversi Syekh Puji sebelumnya
Pada tahun 2008 silam, Syekh Puji atau pria bernama lengkap Pujiono Cahyo Widianto ini sempat membuat gempar.
Pria asal Desa Bedono, Semarang Jawa Tengah ini menikahi gadis kecil bernama Lutfiana Ulfa yang masih berusia 12 tahun.
Akibat usahanya menikahi anak di bawah umur, Syekh Puji terjerat Pasal 81 UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Bahkan Pemerhati Anak Seto Mulyadi sampai menemui Syekh Puji untuk membatalkan dulu pernikahannya dengan Lutfiana Ulfa.
Syekh Puji setuju akan hal itu, namun ia tetap menjalani proses hukum dengan dipenjara.
Pada tahun 2012, Syekh Puji pun mendapatkan izin poligami ketika Lutfiana Ulfa telah berusia 16 tahun.
Setelah itu kabar keduanya pun hilang bak ditelan bumi.
Syekh Puji juga dikenal sebagai orang yang agak eksentrik.
Pada bulan Desember 2006, ia pernah dibacok seseorang ketika memimpin demonstrasi.
Catatan Kepolisian Resor Salatiga menunjukkan sang syekh juga pernah dilaporkan kepada polisi pada September 1998, sewaktu ia menjadi Kepala Desa Bedono, karena menggundul paksa sejumlah karyawan/karyawati perusahaannya.
Syekh Puji juga pernah tercatat sebagai calon Bupati Semarang terkaya pada 2005, kekayaan senilai Rp 70,6 miliar.
Syekh Puji juga pernah menarik perhatian awak media karena membagi-bagikan zakat pada bulan September 2008 hingga 1,3 miliar rupiah.
Syekh Puji kerap memamerkan kekayaannya kepada media.
Foto Syekh Puji di depan brankas dengan gepokan uang tersebar di dunia maya.
Catatan Kepolisian Resor (Polres) Salatiga menunjukkan kalau Syekh Puji juga pernah dilaporkan ke polisi pada bulan September 1998.
Ketika menjadi kepala desa Bedono, karena menggundul paksa sejumlah karyawan/karyawati perusahaan yang dipimpinnya.
Syekh Puji dikenal sebagai seorang yang kaya-raya dari usahanya berbisnis kerajinan dari kuningan melalui perusahaan PT Sinar Lendoh Terang (Silenter) yang dipimpinnya.
Perusahaan ini memproduksi kaligrafi berlapis kuningan yang diekspor dengan pendapatan bersih lebih dari Rp 300 juta per bulan.
Syekh Puji juga merupakan pimpinan pondok pesantren Miftahul Jannah.
Dikutip dari berbagai sumber, Syekh Puji juga pernah mencalonkan diri sebagai kandidat DPRD dari Partai Amanat Nasional pada Pemilu 2004, namun tidak terpilih.
Ia memang dikenal sebagai orang yang agak eksentrik.
Syekh Puji tercatat sebagai calon bupati Semarang terkaya tahun 2005 dengan kekayaan sebesar Rp. 70,6 miliar.(*)