Antisipasi Virus Corona Jawa Timur
Bupati Gresik Minta Tambahan APD ke Gubernur Khofifah, Ini Alasannya
Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto menyampaikan berbagai permintaan ke Gubernur Khofifah
Penulis: Willy Abraham | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | GRESIK - Kabupaten Gresik berstatus darurat corona atau covid-19. Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto menyampaikan berbagai permintaan untuk beberapa kebutuhan Rumah Sakit di Gresik sebagai RS Rujukan untuk penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Permintaan itu disampaikan kepada Gubernur Jawa Timur saat berkesempatan Rapat video confrence dengan Para Bupati dan Wali Kota se-Jawa Timur pada Jum’at (27/3/2020).
Bupati Gresik didampingi oleh Wakil Bupati Gresik, Mohammad Qosim. Hadir juga di ruang rapat Bupati Plh Sekda Gresik yang juga Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Non Alam dan percepatan penanganan COVID-19 Nadlif, Kepala BPPKAD, Kepala Bappelitbanda, Inspektur, Kepala DPMD dan Kepala Diskominfo.
Bupati Sambari menanyakan tentang kerja sama dengan Pemprov Jawa Timur tentang dukungan Alat Pelindung Diri (APD) beserta beberapa hal lain terkait pencegahan COVID 19 di Gresik.
Sambari menyampaikan kebutuhan tambahan masker yang akan didistribusikan ke beberapa RS.
Selain itu sebagai Rumah Sakit Rujukan, Bupati menyampaikan kebutuhan sarana prasarana lain termasuk rapid test dan Virus Chlamydia and Mycoplasma(VCM) tes.
“Kami sudah menyiapkan dananya, berapa pun kami siap dananya untuk penanganan covid-19 karena Forkopimda dan Legislatif telah mendukung kami. Tapi kami kesulitan untuk membelinya dimana ?” kata Sambari.
Bupati juga menyampaikan tentang karyawan perusahaan yang sampai saat ini masih sulit untuk menerapkan Work From Home (WFH).
“Kalau terpaksa diliburkan, mungkin perusahaan akan tidak membayar karyawan yang bersangkutan. Jadi saya hanya memberikan solusi agar pihak perusahaan menyiapkan APD terutama masker, Hand Sanitizer dan desinfektan. Kami juga meminta perusahaan untuk menerapkan social distancing artinya menjaga jarak antar karyawan,” tandas Sambari.
Beberapa kekhawatiran juga disampaikan Bupati, yaitu tentang situasi menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
Sambari khawatir masyarakat bermigrasi dari dan ke Gresik baik itu dari luar kota maupun dari luar negeri.
“Kami mohon Gubernur memberlakukan kebijakan, baik itu kebijakan antar Provinsi maupun antar negara. Karena kami yakin banyak masyarakat bermigrasi baik yang dari atau ke Gresik,” tandasnya.
Mendapat sejumlah pertanyaan dari Bupati Gresik yang juga didengar oleh seluruh Bupati dan Walikota serta masyarakat se Jawa Timur ini, Gubernur Khofifah Indarparawansa menjawab satu persatu.
Terkait APD serta sarana yang lain, Gubernur meminta kepada Kadinkes Gresik untuk order ke Dinkes Propinsi Jawa Timur.
“Dalam lima hari terakhir ini kami sudah berusaha mencari beberapa kebutuhan terkait sarana dan prasarana ini untuk pencegahan COVID-19 ini. Terkait VCM, kami sudah order dengan agensia. Semua itu tentunya harus sesuai standard WHO,” katanya.
Tentang pekerja migran yang pulang ke Jawa Timur, Pemprov Jatim sudah menyiapkan selter di Bandara dengan sarana rapid test.
Tentang keluhan Bupati terkait pekerja perusahaan, Gubernur menyampaikan bahwa pihaknya juga telah berkoordinasi dengan beberapa perusahaan dan organisasi yang membidangi. Beberapa Perusahaan telah meliburkan karyawannya.
Petrokimia Gresik Kirim Logistik Kesehatan ke Posko BUMN untuk Cegah Penyebaran Corona |
![]() |
---|
Bacawabup Sidoarjo Taufiqulbar : Urusan Kemanusiaan Lebih Penting |
![]() |
---|
Aparat Desa di Nganjuk Waspadai Kepulangan Perantau ke Kampung Halaman |
![]() |
---|
Tuban Mulai Terapkan Pshycal Distancing di Sejumlah Ruas Jalan, Jangan Melintas di Jam Berikut |
![]() |
---|
Ultras Gresik Semprot Disinfektan di Pemukiman Padat Penduduk Cegah Virus Corona |
![]() |
---|