Pasien PDP yang Meninggal di Gresik Ternyata Sempat Berkunjung ke Jakarta

SURYA.co.id | GRESIK - Pasien dalam pengawasan (PDP) di Gresik yang meninggal dunia ternyata mengunjungi daerah terjangkit dan dirawat hampir sepekan di rumah sakit. Sekretaris Satuan Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Gresik, drg Saifuddin Ghozali, mengatakan PDP yang meninggal dunia ternyata baru pulang dari Jakarta.

"Habis melakukan perjalanan dari Jakarta. Satu minggu sebelum, dia di Jakarta. Kita tahu sendiri Jakarta sekarang," ucapnya saat konferensi pers di ruang putri cempo Kantor Bupati Gresik, Kamis (26/3/2020).

Ia dirawat secara isolasi selama lima hari di RSUD Ibnu Sina sejak Sabtu (21/3/2020) hingga Kamis (26/3/2020) dinihari menghembuskan nafas terakhir.

Ghozali menyebut pasien yang meninggal masih berstatus PDP.

Karena hasil laboratoriun swap belum keluar, sehingga statusnya belum berubah menjadi positif.

"Hasil laboratorium swap yang sudah kami kirim ke Surabaya tapi belum keluar, keluarnya menunggu Balitbangkes Kemenkes sudah kami koordinasi ke Provinsi agar dipercepat hasil labnya.
Pemakaman sudah kita lakukan, sudah sesuai SOP," tambahnya.

Koordinastor Satgas penanganan Covid-19 Bidang Kesehatan, dr Endang Puspitowati, Sp THT-KL menambahkan jika pasien tersebut masuk pada Sabtu (21/3/2020).

"Pnemonia berat saat datang, sejak masuk sudah sesak batuk dan pilek," pungkasnya.

Sedangkan untuk pemakamannya sendiri sudah sesuai SOP kesehatan.

Jenazah juga sebelum dimasukan peti sudah disemprot menggunakan disinfektan.

Perlu diketahui orang dengan risiko (ODR) di Gresik pada hari ini sebanyak 675 orang.

Orang dalam pengawasan (ODP) mengalami peningkatan dari 44 saat ini ada 57.

Sedangkan PDP saat ini ada 19 orang dengan rincian 3 sembuh dan satu orang meninggal.

Kemudian satu orang positif covid-19 dirawat di rumah sakit di Surabaya.