Virus Corona di Surabaya
Imbas Pandemi Covid-19, BPS Sebut Nilai Impor Jatim dari Tiongkok Mengalami Penurunan Drastis
Wabah virus corona pada akhir Januari 2020 lalu, berdampak pada kinerja impor dalam negeri, khususnya di Jawa Timur.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Cak Sur
SURYA.co.id | SURABAYA - Wabah virus corona (Covid-19) yang berawal dari Tiongkok pada akhir Januari 2020 lalu, berdampak pada kinerja impor dalam negeri, khususnya di Jawa Timur.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan menyebut, kinerja impor Jawa Timur yang utamanya dari Tiongkok semenjak Januari hingga Februari terus mengalami penurunan.
"Semenjak adanya wabah virus corona di Tiongkok yang di mana membuat pemerintahnya melakukan lockdown dan pembatasan pengiriman barang, maka hal ini berdampak langsung dengan kinerja impor kita yang dari Tiongkok yang di mana mengalami penurunan drastis," kata Dadang saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis (19/3/2020).
Ia mengatakan penurunan kinerja impor Jatim dari Tiongkok berkaca dari nilai impor dari tiongkok bulan Februari berdasarkan hasil perhitungan pihaknya, impor dari Tiongkok turun 60,45 % dibandingkan bulan Januari yaitu dari USD 497,96 juta menjadi USD 196,95 juta.
"Dan penurunan nilai impor tersebut karena ada indikasi dampak wabah Covid-19 di Februari yang lebih besar dibandingkan Januari lalu," ujarnya.
Adapun untuk komoditas impor Jatim dari Tiongkok yang mengalami penurunan, dijelaskan oleh Dadang, di antaranya meliputi mesin pesawat mekanik turun 63,33 %, mesin peralatan listrik turun 60,39 %, plastik dan barang dari plastik turun 71,18 %, kertas karton turun 64,11 %, alas kaki turun 81,36%, kendaraan dan bagiannya turun 77,03%.
Ditanya soal nilai impor Jatim dari Tiongkok pada minggu pertama di bulan Maret 2020, ia mengatakan belum selesai dihitung total, rencana pada awal April 2020 hingga pertengahan baru selesai di hitung.