Berita Surabaya
Sejumlah Sekolah Terlanjur Lakukan Student Exchange, Ini Imbauan Dinas Pendidikan Jatim
Wahid juga meminta kepala sekolah tidak melakukan student exchange ke berbagai negara yang terjangkit Covid-19.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id | SURABAYA - Sejumlah sekolah di Surabaya telah melakukan pertukaran pelajar ke Eropa beberapa waktu lalu.
Dan sejak tanggal 10 Maret mereka telah tiba di Surabaya.
Melihat kondisi tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Dr Ir Wahid Wahyudi MT mengungkapkan di Jatim ada sejumlah sekolah yang melakukan kunjungan ke Eropa.
Di antaranya dari SMAN 2 Surabaya 12 siswa, SMAN 10 Surabaya satu orang dan SMAN 8 Malang satu orang.
"Semua siswa sudah dilakukan pengecekan suhu tubuh. Dan suhu tubuhnya normal. Untuk keamanannya, siswa yang datang dari Eropa termasuk kepala sekolah saya minta untuk tidak masuk sekolah dulu sampai tanggal 24 Maret ," urainya dikonfirmasi SURYA.co.id, Sabtu (14/3/2020).
Dikatakan Wahid, imbauan ini ia lakukan setelah berkoordinasi dengan Dinkes Jatim, di mana seseorang akan aman apabila dia tidak melakukan pertemuan dengan banyak orang selama tujuh hari.
"Dalam kondisi sehat, untuk melihat bahwa mereka tidak membawa virus korona setelah tujuh hari. Karena pengukuran utama dari suhu tubuh, kalau suhu tubuhnya normal, keamanannya saya tambah 7 hari lagi, "ujarnya.
Selama tidak ke sekolah, baik kasek atau siswa mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakaan sistem daring. Bisa melalui whatsapp atau email.
"Para guru mapel tetap memberikan pembelajaran dengan memanfaatkan sistem teknologi informasi. Termasuk kepala sekolah tetap melakukan tugas, "urainya.
Sementara itu, Wahid juga meminta kepala sekolah tidak melakukan student exchange ke berbagai negara yang terjangkit Covid-19.