Lapor Cak
Tujuan Rutan Kelas II B Gresik kini Berlakukan Fingerprint bagi Para Pengunjung
Salah satu program yang perlu diwujudkan dalam resolusi pemasyarakatan tahun 2020 di rutan Gresik adalah digitalisasi untuk pantau para pembesuk.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Parmin
SURYA.co.id | GRESIK - Kolaborasi, dukung resolusi permasyarakatan tahun 2020 yang diusung oleh Direktur Jenderal Permasyarakatan (Dirjen PAS) Kementerian Hukum dan Ham.
Rumah tahanan (Rutan) kelas II B Cerme, Gresik melakukan sejumlah pembenahan.
Salah satu program yang perlu diwujudkan dalam resolusi pemasyarakatan tahun 2020 di rutan Gresik adalah digitalisasi untuk pantau para pembesuk.
Hal itu bertujuan untuk meningkatkan integritas pelayanan lembaga, bagi pengunjung dan sebagai bentuk keamanan penghuni lapas.
Kasi Pelayanan Tahanan Rutan Banjarsari Kelas IIB Cerme, Anis Handoyo mengatakan contohnya dari program digitalisasi ialah menerapkan 'finger print' bagi pengunjung.
Finger print ini memang mengganti stempel kepada pengunjung yang ingin membesuk keluarga yang berada di dalam.
"Finger print ini nanti akan terlihat para pengunjung yang sedang membesuk masuk jam berapa keluar jam berapa," ucap Anis.
"Finger print" sendiri akan menjamin keamanan, program itu tentunya lebih terstruktur dan efisien.
Apalagi di dalam rutan setiap jadwal besuk sangat padat. Bahkan mencapai ratusan orang. Jika biasanya 80 hingga 100 orang pada hari biasa.
Jumlah iti akan naik sampai dua kali lipat saat akhir pekan. Apalagi jika ada hari libur, para pengunjung lebih membludak lagi.
"Sabtu bisa sampai 100 hingga 200 pengunjung," tambahnya.
Pria yang pernah bertugas di lapas Pasuruan Kota ini menambahkan, semua satker dituntut untuk memperbaiki pelayanan guna mempersiapkan menuju predikat wilayab bebas korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Ada beberapa komponen yang harus dilakukan. Salah satunya, pelayanan publik. Seluruh satuan kerja (satker) pemasyarakatan dituntut untuk membuat perubahan.
Termasuk meningkatkan SDM yang unggul dan pengawasan internal.
"Finger print saat ini progress 65 persen," kata dia.
Kepala pengamanan rutan (KPR) Rutan Banjarsari Zulfikar mengatakan dengam adanya digitalisasi tersebut, rutan Banjarsari kelas IIB Cerme diharapkan terbantukan dalam melakukan pelayanan kunjungan bagi keluarga warga binaan. Karena akan lebih aman dan tertib.
"Semua datanya terekam di finger print, sehingga lebih terpantau," tutupnya. (wil)