Heboh Petinggi Sunda Empire Punya Ruang Pengendali Nuklir, Kini Ia Minta Penangguhan Penahanan

Setelah mendekam di penjara, Rangga Sasana meminta penangguhan penahanan. Dia merasa sudah menjadi hak seorang tahanan meminta.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Kolase Tribunnews/Tribun Batam
Heboh Petinggi Sunda Empire Punya Ruang Pengendali Nuklir, Kini Ia Minta Penangguhan Penahanan. 

SURYA.co.id - Kasus kerajaan yang belakangan ramai meresahkan publik, menyeret Petinggi Sunda Empire, Ki Ageng Raden Rangga Sasana.

Rangga Sasana ditahan polisi 28 Januari 2020 lalu.

Setelah mendekam di penjara, Rangga Sasana meminta penangguhan penahanan. Dia merasa sudah menjadi haknya seorang tahanan meminta hal tersebut.

Melansir Kompas TV berjudul "Rangga Sasana, Petinggi Sunda Empire Minta Penangguhan Penahan, Ini Alasannya...", Rangga Sasana menyebut alasannya meminta penangguhan penahanan adalah, karena kasus Sunda Empire bukanlah sebuah kasus besar hingga membuat kegaduhan di masyarakat.

Pada proses pelaporan yang dilaporkan masyarakat terkait Sunda Empire, Rangga saat itu belum masuk ke dalam organisasi, melainkan masih menjadi panitia.

Menurut Rangga, dirinya mengajukan penangguhan penahanan karena ingin berobat.

Sudah sejak lama, dirinya sedang dalam kondisi tidak sehat, dengan berada di dalam tahanan, Ia tidak memiliki kesempatan untuk berobat bahkan penyakitnya justru bertambah buruk.

Menurut kuasa hukum Sunda Empire, Erwin Syahrudin, saat ini pihaknya sedang mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi terkait pasal yang menjerat kliennya tersebut.

Sebelumnya Rangga Sasana sempat membuat pengakuan mencengangkan publik.

Rangga Sasana menyebutkan tujuan berdiri Sunda Empire, yakni untuk menjaga tatanan bumi dan keselamatan umat manusia di dunia.

Selain itu, Melansir TribunWiki.com berjudul "Katanya Canggih, Ternyata Begini Ruang Pengendali Nuklir Sunda Empire, Berikut Foto-fotonya", Rangga Sasana juga mengklaim bahwa Sunda Empire mampu mengendalikan senjata nuklir.

"Nuklir kalau mau diberhentikan itu melalui saya diumumkan pada saat instruksi," ungkap Rangga, dilansir dari tayangan video YouTube KompasTV, Sabtu (25/1/2020).

Bahkan, Rangga Sasana menegaskan kemampuan kekaisarannya mengendalikan nuklir bukan hanya sebagai fiksi.

"Bukan khayalan sebuah mimpi atau yang dikatakan fiksi," kata dia.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved