Single Focus

Taman Baca Ada di Polsek Simokerto Surabaya: Zahra Nyaman Bisa Belajar dan Dengar Dongeng

Siapa sangka, di Polsek Simokerto masyarakat juga bisa menemukan perpustakan, yang hampir tiap hari dikunjungi anak-anak.

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Parmin
surya.co.id/firman rachmanudin
Anak-anak didampingi petugas belajar di Taman Bacaan di Polsek Simokerto, Surabaya. 

KANTOR polisi selama ini identik dengan penanganan perkara kejahatan. Tetapi, siapa sangka, di sini masyarakat juga bisa menemukan perpustakan, yang hampir tiap hari dikunjungi anak-anak.

Hal itu bisa ditemukan di Polsek Simokerto, Surabaya.

Lokasi taman baca ini tepat di barat Musala dalam komplek Polsek Simokerto Surabaya, bersebelahan dengan ruang unit Binmas. Di sana, setiap harinya selalu didatangi oleh anak-anak sekitar polsek.

Tak jarang, pengunjung polsek membawa anak-anak mereka memanfaatkan taman baca itu.

Ada ratusan buku, terdiri dari bacaan hingga buku pelajaran yang bisa dimanfaatkan pengunjung.

Kurnianto Tri Nugroho, sehari-hari menghabiskan waktunya dengan menjaga taman baca di Polsek Simokerto. Empat tahun terakhir, ia juga mengajar anak-anak di sini.

"Saya menjaga perpustakaan. Selain itu juga mengajar anak-anak mata pelajaran mereka. Semacam les gratis," kata pria yang akrab disapa Anto itu.

Menjaga taman baca masyarakat di dalam kantor polisi itu, diakuinya, memiliki tantangan tersendiri.

"Lumrahnya taman baca atau perpustakaan itu ada di RW. Nah ini di kantor polisi. Memang orang-orang lihat kan kadang agak takut ya. Nah itu tantangan bagi saya, mengajak masyarakat sekitar untuk datang ke taman baca ini," paparnya.

Mulanya, Anto menyebarkan brosur dari kampung ke kampung. Tak jauh memang, Anto menyebarkan brosur di kampung Sidodadi yang letaknya tepat dibelakang Mapolsek Simokerto Surabaya.

"Pelan-pelan saya kasih pengertian manfaat taman baca. Alhamdulillah sekarang jadi banyak yang tahu. Anak-anak biasa datang ke sini," lanjut Anto.

Tak hanya itu, ia juga terus melawan stigma masyarakat jika kantor polisi itu ditakuti. "Saya kasih tahu anak-anak. Di sana ada penjara itu buat orang jahat. Jadi jangan jadi orang jahat. Pak polisi di sini semuanya baik," ungkapnya.

Sementara itu, Evita Zahra (11), siswa sekolah dasar kelas V mengaku, sangat nyaman berada di taman baca.

"Pengajarnya itu baik. Saya suka di sini. Kalau ngajar itu pelan dan bikin paham," katanya.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved