Viral Siswi SMP Nangis Dibully Teman di Purwokerto, Berikut 5 Cara Penanganan Korban Bully
Viral Siswi SMP Nangis Dibully Teman di Purwokerto, Berikut 5 Cara Penanganan Korban Bully
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Kasus perundungan di kalangan anak-anak yang marak terjadi di Tanah Air menyebabkan korban mengalami depresi dan trauma.
Contohnya, pada kasus bully yang terjadi pada siswi SMP di Purwokerto, Jawa Tengah.
Aksi perundungan itu dilakukan sejumlah siswa SMP kepada salah satu teman wanita mereka.
Kasus ini pun menyebabkan korban hanya diam dan menenggelamkan wajahnya di meja sembari menangis tersedu-sedu.

Kasus lain juga terjadi di Malang Jawa Timur. Parahnya, korban bully yang tercatat sebagai pelajar SMPN 16 Kota Malang ini harus merelakan jari tangannya diamputasi.
Menurut Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kasus bully yang terjadi ini menjadi tombak untuk lebih memaksimalkan fungsi konseling di sekolah-sekolah, khususnya di Jawa Timur.
Sebenarnya penanganan kasus perundungan alias bully ini bukan hanya tanggung jawab pihak sekolah, namun juga perlu penanganan yang tepat dari orang tua dan keluarga di rumah.

Lalu, apa saja yang harus dilakukan orang tua untuk menangani anak-anaknya yang menjadi korban bully?
Melansir dari Kompas dalam artikel "5 Hal yang Harus Dilakukan Orangtua saat Anak Mengalami Bullying", berikut 5 hal harus dilakukan orang tua pada anak korban bully.
1. Ajak anak untuk bercerita
Pahami kondisi anak, kemudian minta mereka bercerita secara detail terkait kasus bully yang dialami.
Hal ini sebagai bentuk peduli dan empati Anda sebagai orang tua.
2. Temui pihak sekolah
Jangan sungkan untuk menemui pihak sekolah, agar bisa membantu menyelesaikan permasalahan yang ada.
Minta pihak sekolah untuk memantau anak Anda selama berada di lingkungan
Pertemuan dengan pihak sekolah, mungkin dapat dilakukan rutin untuk memastikan pengawasan tersebut efektif atau tidak.
3. Jangan bilang itu diawali karena kesalahannya
Jangan katakan perundungan ini dilatarbelakangi oleh kesalahan mereka.
Anda harus dapat menenangkan anak. Katakan bahwa ia tidak sendirian atas perisakan yang dialami.
Pujilah kejujuran dan keberanian anak, karena telah menceritakan pengalamannya pada Anda.
4. Ajari anak untuk tidak membalas
Sarankan anak untuk segera meninggalkan lokasi perundungan saat kejadian, atau mengadukan gangguan tersebut ke guru yang ia percaya.
Sarankan pula untuk tidak bepergian sendirian saat berada di lingkungan sekolah.
5. Ajak pelaku berkomunikasi
Tak ada salahnya untuk berkomunikasi dengan pelaku bully, sebab pasti ada alasan mengapa mereka melakukan hal tersebut.
Anda bisa mendekati anak pelaku bullying,dan yakinkan bahwa tindakan yang ia lakukan dapat melukai orang lain.