Berita Blitar

Mobil Avanza yang Ditumpangi Keluarga Dari Tulungagung Terjun ke Sungai & Terbalik. Pengemudi Tewas

Mobil Avanza berisi 5 orang terjun ke sungai setinggi 10 meter di Blitar. Mobil itu terjun lalu terbalik dan para penumpangnya terjebak di dalam

surabaya.tribunnews.com/imam taufik
Warga bersama petugas berusaha mengevakuasi bodi mobil Avanza yang terjun ke sungai di Gandusari, Blitar 

SURYA.co.id | BLITAR - Mobil Toyota Avanza yang ditumpangi keluarga beranggotakan lima orang terjun dan terbalik di Sungai Kaliputih, Desa Sumberagung, kecamatan Gandusari, kabupaten Blitar, Selasa (11/2/2020) malam. 

Akibat insiden ini, pengemudi mobil tewas. 

Ceritanya, mobil bernopol AG 1590 TG itu melaju di atas jembatan untuk kontrol air yang sebenarnya bukan untuk jalan umum meski punya lebar 3 meter. Bagi warga sekitar, jembatan sepanjang 20 meter ini sudah biasa dilalui kendaraan. 

AKBP Budi Hermanto, Kapolres Blitar mengatakan, para korban saat itu dalam perjalanan pulang dari Gandusari

Mereka adalah Ny Kasiatin (50), nenek Wijiati (70), Suwito (52), dan Alfin (8), cucu dari nenek Wijiati. Sedangkan pengemudi adalah Andreas (55). Mereka berasal dari Desa Blimbing, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung.

"Mungkin saja, mereka ingin mempersingkat perjalanannya atau mencari jalur yang sepi sehingga lewat TKP itu,," ujarnya.

"Di saat korban lewat di atas sabuk dam itu, kondisinya masih gerimis karena habis hujan deras. Jalannya sendiri berbentuk bebatuan (memang tak diaspal dari dulu) karena memang bukan jalan umum," paparnya.

Di saat menuruni jalan, tiba-tiba mobil itu terpelanting ke kiri. Kemungkinan karena pengemudi tak menguasai medan atau karena jalan licin. Akibatnya, mobil itu langsung terjun ke sungai yang ketinggiannya sekitar 10 meter. 

Begitu tercebur, posisi mobil itu terbalik. Karena jatuhnya berada di tepi sungai sehingga tak sampai terendam separo bodinya, hanya bagian bawah saja.

"Cuma arusnya lagi deras karena habis hujan deras sehingga air sungai itu meluap," paparnya.

Untungnya, di dekat sabuk dam itu banyak rumah warga. Mulai di barat dan di timur jembatan itu, padat perkampungan. Yakni, Desa Sumberagung, Kecamatan Gandungsari). Bahkan, di barat jembatan itu, ada warung yang buka hingga malam hari karena biasa dipakai ngopi oleh para sopir truk yang akan memuat pasir kali.

"Karena banyak rumah itu, sehingga dengan cepat, warga mengetahuinya. Mereka ramai-ramai menolongnya," ujarnya.

Namun, tak mudah untuk menolong mereka. Selain gelap, airnya juga meluap dan arusnya deras. Karena itu, warga sendiri harus hati-hati. Ditambah, medan jalannya juga cukup sulit untuk turun dari atas sabuk dam ke sungai itu. Begitu warga berhasil mendekati mobil, yang terendam air itu, satu per satu penumpangnya diselamatkan.

"Untungnya, meski mobil itu terendam, para penumpangnya masih kelihatan, sehingga dengan cepat bisa diselamatkan. Mereka dikeluarkan dengan dilewatkan kaca mobil yang sudah pecah. Mungkin, karena terbentur saat mobil itu terjebur," ujarnya.

Berhasil dikeluarkan dari mobil, tak ada penumpang yang pingsan dan hanya terluka.

Namun, pengemudi mobil sudh tak bernyawa. Diduga karena tubuhnya terjepit. 

Setelah Berhasil mengevakuasi para penumpangnya, warga ramai-ramai membalikkan mobil yang terbalik itu.

Baru pukul 03.00 WIB, mobil itu berhasil diangkat dari sungai dan saat ini sudah berada di Polres Blitar.

"Pengakuan salah seorang penumpangnya,  si sopir itu panik saat menuruni jalan ketika akan melewati jembatan itu. Ditambah, dari arah berlawanan (arah barat/Desa Sidodadi, Kecamaran Garum) ada sepeda motor melintas. Katanya, saat terjebur itu mendadak gelap," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved