Lapor Cak

Banyak Warga dari Luar Buang Sampah, Warga Dukuh Kupang Timur I Surabaya Keluhkan Tumpukan Sampah

Di tengah rindangnya pepohonan Jalan Dukuh Kupang Timur I Surabaya, terdapat pemandangan tak mengenakkan.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Parmin
surya.co.id/christine ayu nurchayanti
SAMPAH RUMAH TANGGA - Tumpukan sampah di Jalan Dukuh Kupang Timur I Surabaya. Sampah-sampah ini tedridi dari bekas bangunan dan sampah rumah tangga. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Di tengah rindangnya pepohonan Jalan Dukuh Kupang Timur I Surabaya, terdapat pemandangan  tak mengenakkan.

Pada median jalur hijau yang memisahkan dua ruas jalan, terlihat banyak sampah yang menumpuk dan berceceran.

Di antaranya, sampah rumah tangga seperti sisa makanan, plastik kemasan, dan limbah kain. Tak hanya itu, juga terdapat tumpukan gragal bekas bangunan.

Aroma tidak sedap tercium tatkala melewati area ini. Belum lagi permukaan tanahnya yang becek.

Di sekitar tumpukan sampah, terpasang baliho berwarna kuning, bertuliskan 'Ojo ngaku dadi wong Suroboyo lek isek buwak sampah sak enak e dewe'.

"Di dekat sana dulunya memang tempat pembuangan sampah, tetapi sekarang sudah difungsikan sebagai taman," ungkap Anton, warga Dukuh Kupang Timur Gang XIV RT 2 RW 9.

Ia mengatakan, sekitar dua bulan lalu ada pihak yang membuang gragal di sana.

Lama kelamaan, mulai banyak yang buang sampah, terutama sampah-sampah rumah tangga.

"Kapan hari, sekitar dua atau tiga minggu lalu, sampahnya sudah diangkut. Waktu itu sudah agak bersih, beberapa hari setelahnya ada yang buang sampah lagi," ungkapnya.

Orang yang membuang sampah, lanjut Anton, bukan warga sekitar.

Melainkan orang-orang yang berasal dari tempat lain.

"Kalau warga di sini enggak (buang sampah di sana -Red). Kadang-kadang malam hari ada mobil lewat terus buang sampah. Saya juga biasanya laporan ke ketua RT kalau misalnya ada yang buang sampah," imbuhnya.

Menurutnya, tumpukan sampah itu sangat menganggu warga. Apalagi yang rumahnya dekat lokasi.

"Baunya biasanya menyengat. Warga juga ada yang mengeluh. Menurut saya, tumpukan sampah itu sangat mengganggu," katanya.

Ganggu pemandangan
Eko, warga lainnya, juga mengatakan hal senada. Paling banyak, ungkapnya, sampah berasal dari mobil yang membawa bekas bongkaran bangunan.

"Pernah ada mobil plat merah buang sampah, sekitar dua minggu lalu," ujar Eko.
Ia melanjutkan, tumpukan sampah itu sangat mengganggu pemandangan. Ditambah lagi baunya yang kadang menyengat.

"Ini sudah mendingan. Waktu dikeruk, sampah yang diangkut tinginya sekitar 3 meter. Paling banyak sampah bekas bangunan," kata Eko.

Baik Anton maupun Eko, sama-sama mengimbau masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah di sana.

"Fungsinya kan untuk pemandangan hijau, bukan tempat pembuangan sampah. Intinya, mohon jangan buang sampah di sini lagi. Saya juga berharap ada sanksi bagi para pembuang sampah," tegas Eko.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved