Pemprov Jatim
Khofifah Larang Timbun Bawang Putih, Impor dari Tiongkok Diperbolehkan, ini Alasannya
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyebut kenaikan bawang putih di Jawa Timur murni kenaikan harga karena psikologis.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Parmin
SURYA.CO.ID | SURABAYA - Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyebut kenaikan bawang putih di Jawa Timur yang sampai menyentuh harga Rp 58 ribu per kilogram murni kenaikan harga karena psikologis.
Hal itu terjadi karena importir dan distributor bawang putih terpengaruh adanya kabar tidak benar terkait pelarangan impor barang dari Tiongkok.
Padahal, sebagaimana dijelaskan oleh Khofifah, pelarangan impor dari pemerintah pusat hanya untuk hewan hidup. Sedangkan untuk selain hewan hidup tidak dilarang.
"Untuk masalah bawang putih, hasil komunikasi saya dengan Pak Menko Perekonomian, Mendag dan Mentan, karena selama ini bawang putih Indonesia diimpor dari Tiongkok, Menko Perekonomian sudah menyampaikan yang dilarang impor dari Tiongkok adalah hewan hidup, selain itu tidak dilarang," tegas Khofifah saat diwawancara di Grahadi, Minggu (9/2/2020).
Menurut Khofifah, lantaran termakan adanya kabar tidak benar bahwa seluruh barang dari Tiongkok dilarang untuk masuk ke Indonesia, maka distributor dan juga importir dimungkinkan menahan barangnya termasuk bawang putih untuk dijual di pasar.
Alasannya mereka takut untuk kehabisan stok sehingga menjual barangnya juga dihemat atau ada indikasi ditimbun.
"Maka saya sampaikan ke seluruh distributor bawang putih, tidak usah ditimbun-timbun. Karena stok yang hari ini untuk Jatim itu sangat cukup, dan pelarangan impor bawang putih, itu tidak benar," tandas wanita yang juga mantan Menteri Sosial itu.
Saat itu, Pemprov Jawa Timur sudah meminta Satgas Pangan beserta Disperindag Jatim untuk turun dan melakukan pengecekan di gudang-gudang.
Agar barang yang mereka miliki bisa segera didistribusikan ke pasar dan tidak ditimbun.
Selain itu Khofifah meminta agar importir maunpun distributor tidak mudah terpengaruh kabar yang belum jelas kebenarannya. Karena akan terjadi kenaikan harga seperti yang terjadi di Jawa Timur.
Di mana bawang putih yang mulanya Rp 28 ribu per kilogram menjadi Rp 58 ribu per kilogram.
"Maka kembali saya sampaikan pada seluruh distributor bawang putih saya minta agar tidak ditimbun, karena stok nasional juga cukup. Kenaikan harga ini karena kenaikan psikologis akibat berita yang tidak benar," pungkas Khofifah.