Berita Entertainment
Ketakutan Ruben Onsu Liburan ke Thailand Saat Heboh Wabah Virus Corona, Tak Mau Makan di Luar
Maraknya wabah virus corona membuat Ruben Onsu sekeluarga yang sedang liburan ke Thailand merasa was-was.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Maraknya wabah virus corona membuat Ruben Onsu sekeluarga yang sedang liburan ke Thailand merasa was-was.
Bahkan saking takutnya, Ruben Onsu sekeluarga tak berani membeli makanan di luar hotel.
Diketahui, Thailand merupakan salah satu negara yang termasuk paling banyak pasien virus corona.
Data terbaru menyebutkan, Thailand saat ini memiliki 32 pasien terinfeksi virus corona.
Thailand menjadi negara nomor 4 yang memiliki pasien virus corona terbanyak setelah China, Jepang, dan Singapura.
Hal ini tentu saja membuat Ruben Onsu merasa was-was saat liburan ke Thailand.
Apalagi dia juga mengajak Sarwendah, Thalia, Betrand Peto dan Jordi Onsu.
Ketakutan Ruben Onsu ini tampak dalam video yang diunggah channel Youtube MOP Channel, Sabtu (8/2/2020).
Diakui Ruben Onsu, dirinya sempat ketakutan ketika akan memasuki hotel.
Maka dari itu ketika di bandara, Ruben Onsu dan keluarga selalu memakai masker sebagai langkah antisipasi cegah terinfeksinya virus corona.
"Banyak yang beberapa yang gak pakai masker.
Tapi mengingat virus corona cukup kuat dan menjadi berita, buat saya untuk safety lebih baik (pakai masker)," ujar Ruben Onsu
Bahka ketika masuk ke hotel, keluarga Ruben Onsu pun harus menjalani pemeriksaan lagi dengan ketat.
"Pas masuk hotel ini dicek lagi, dipastikan aman.
Semuanya dibersihkan, tisu basah, hand sanitizer itu penting banget, harus wajib ada selain masker untuk pencegahan," imbuh suami Sarwendah.
Bahkan saking ketakutannya, Ruben Onsu pun mengaku tak berani untuk makan di luar.
Ia dan keluarga lebih memilih untuk makan di dalam hotel.
"Saya gak berani makan diluar, jadi lebih memilih makan di hotel, karena lebih aman," aku Ruben Onsu.
Berikut videonya:
Melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Update Virus Corona 9 Februari: 813 Meninggal, Terinfeksi 37.552 Orang', jumlah pasien meninggal akibat virus corona yang berasal dari kota Wuhan, China mencapai 813 orang pada Minggu pagi (9/2/2020).
Laporan terbaru itu berdasarkan data yang dipublikasikan worldometers.info/coronavirus Death Toll and Trends.
Jumlah angka kematian terus bertambah setiap harinya sejak pertengahan Januari lalu.
Pada 8 Februari 2020 tercatat ada 722 orang meninggal akibat virus corona Wuhan.
Jumat, (7/2/2020) ada 638 orang meninggal akibat virus ini.
Sementara pada 6 Februari lalu, tercatat jumlah pasien meninggal akibat virus corona mencapai 565 orang.
Artinya, sebanyak 70 hingga 90 orang meninggal setiap harinya akibat terinfeksi virus corona jenis baru ini.
Menurut data, ada 37.552 orang terinfeksi Novel coronavirus (2019-nCoV) dan dikonfirmasi tersebar di 28 negara di dunia.
Sebagai catatan, 6.196 di antaranya dalam kondisi parah.
Ini berarti, ada 2.680 kasus baru jika dibandingan hari sebelumnya, Sabtu (8/8/2020).
Para ahli masih terus meneliti dari mana virus ini berasal. Sebelumnya dikabarkan bahwa virus corona Wuhan besar kemungkinan berasal dari kelelawar, pembawa virus yang sama seperti wabah SARS.
Namun, laporan terbaru menyebut virus corona Wuhan bisa berasal dari trenggiling.
Hal itu dikatakan peneliti China setelah melakukan investigasi lanjutan.
Mereka mengatakan, trenggiling berpotensi menjadi 'tersangka' sebagai perantara virus yang telah memakan korban hingga 800 orang hingga saat ini.
Hal tersebut berdasarkan pengujian pada 1.000 sampel hewan liar.
Tim peneliti yang berasal dari South China Agricultural University menemukan jika urutan genom virus trenggiling 99 persen identik dengan yang terdapat pada pasien virus corona.
Meski begitu, hasil tersebut masih menuai kontroversi.
James Wood, kepala departemen hewan di University menyebut kalau temuan tersebut bukanlah bukti ilmiah.
"Hanya melaporkan deteksi virus berdasarkan pengurutan kesamaan 99 persen saja tidak cukup," kata Wood.
Berlawanan dengan Wood, Arnaud Fontanet dari France's Pasteur Institute menyebut jika peran trenggiling sebagai perantara virus bisa saja benar.
Banyak hewan yang bisa menularkan virus ke spesies lain, salah satunya memang kelelawar. Namun dalam kasus ini, ia menyebut kalau virus corona tidak langsung berpindah dari dari kelelawar ke manusia.
"Kami pikir ada hewan lain yang merupakan perantara," katanya seperti dikutip dari Science Alert, Sabtu (8/2/2020).
Fontanet percaya jika mata rantai yang hilang itu kemungkinan adalah mamalia, dan bisa saja trenggiling memang perantara itu.
Berikut laporan terbaru jumlah kasus infeksi virus corona dari China di sejumlah negara:
1. China: 37.198 terinfeksi dan 811 meninggal
2. Jepang: 89 terinfeksi
3. Singapore: 40 terinfeksi
4. Thailand: 32 terinfeksi
5. Hong Kong: 26 terinfeksi dan 1 meninggal
6. Korea Selatan: 24 terinfeksi
7. Taiwan: 17 terinfeksi
8. Australia: 15 terinfeksi
9. Malaysia: 16 terinfeksi
10. Jerman: 14 terinfeksi
11. Vietnam: 13 terinfeksi
12. Amerika Serikat: 12 terinfeksi
13. Makau: 10 terinfeksi
14. Kanada: 7 terinfeksi
15. Perancis: 11 terinfeksi
16. Uni Emirat Arab: 7 terinfeksi
17. Filipina : 3 terinfeksi dan 1 meninggal
18. Inggris: 3 terinfeksi
19. Italia: 3 terinfeksi
20. India: 3 terinfeksi
21. Rusia: 2 terinfeksi
22. Finlandia: 1 terinfeksi
23. Swedia: 1 terinfeksi
24. Sri Lanka: 1 terinfeksi
25. Kamboja: 1 terinfeksi
26. Nepal: 1 terinfeksi
27. Spanyol: 1 terinfeksi
28. Belgia: 1 terinfeksi