Pilkada Sidoarjo 2020
Pilkada Sidoarjo 2020, Kader Gerindra Harus Patuh Rekomendasi Partai
Semua pengurus dan kader Gerindra diminta untuk patuh dan mendukung penuh siapapun calon yang diusung dalam Pilkada Sidoarjo 2020
Penulis: M Taufik | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | SIDOARJO - Rekomendasi Partai Gerindra untuk Pilkada Sidoarjo 2020 memang belum turun bagi siapapun.
Tapi semua pengurus dan kader Gerindra diminta untuk patuh dan mendukung penuh siapapun calon yang diusung oleh partai besutan Prabowo Subianto tersebut.
Wakil Ketua DPD Gerindra Jawa Timur, Abdul Malik menyampaikan, kader yang tidak patuh bakal dikenakan sanksi, bahkan bisa dipecat dari keanggotaan partai.
"Jika berstatus anggota dewan dan tidak patuh terhadap keputusan partai, bisa di-PAW," kata Malik saat di Sidoarjo, Selasa (4/2/2020).
Tahun ini ada 18 daerah di Jatim yang menggelar Pilkada serentak, termasuk Sidoarjo. Partai Gerindra disebutnya sudah keliling untuk memantau langsung dan mencari kader potensial agar bisa diusung dan menang.
"Rekom untuk Sidoarjo belum turun, tapi siapapun yang direkom oleh DPP nanti, semua kader harus patuh dan mengikuti instruksi partai. Yang tidak patuh akan dipecat," ujarnya.
Tentang potensi, disebutnya sudah jelas bahwa semua harus sesuai mekanisme partai. Mulai dari pendaftaran di tingkat DPC, seleksi, hingga proses di DPP.
DPC yang membuka penjaringan, yang berhak mengusulkan nama ke DPP. "Ada aturan main. Mulai penjaringan, test, survey, dan sebagainya. Tentu tidak asal-asalan. Masak tidak mendaftar kok dapat rekom," sebut Malik.
DPC Gerindra punya 7 kursi di DPRD Sidoarjo. Sehingga butuh koalisi dengan partai lain untuk memenuhi kuota 10 kursi di parlemen agar bisa mengusung calon.
Nah, terkait itu, disebut dia bahwa bakal calon yang mendaftar juga diminta untuk mencari koalisi. Termasuk melakukan sosialisasi ke masyarakat dan mencari pasangan calon.
Menurut Suwono, Sekretaris DPC Gerindra Sidoarjo, pihaknya telah membuka penjaringan pada 25 oktober hingga 15 November 2019 lalu. Hasilnya ada empat yang mendaftar jadi calon bupati.
Mereka adalah Bambang Haryo Sukartono, Ambudi, Agung, dan Sumarsono. "Setelah melalui sejumlah proses, sudah mengerucut ke satu nama. Yakni Bambang Haryo," kata Suwono.
Kemudian, masih kata Suwono, DPP memerintahkan penambahan waktu pendaftaran sampai 15 Januari 2020. Hasilnya, tidak ada calon lain yang mendaftar.
"Sejauh ini tetap mengerucut ke Bambang Haryo. Dia yang menurut kami sudah siap. Sudah melakukan berbagai sosialisasi dan membangun koalisi dengan partai lain," sambung Suwono.
DPC Gerindra Sidoarjo melalui tim penjaringan juga sudah menyampaikan ke DPD dan DPP. Selanjutnya, kewenangan mengeluarkan rekomendasi ada di tangan DPP.
"Yang kami ajukan jelas yang mengikuti mekanisme dan tahapan-tahapan dari partai. Selanjutnya kewenangan DPP. Dan kami siap mengawal serta mendukung siapapun yang direkom partai," katanya.
Sejauh ini, Bambang Haryo sendiri telah melakukan sosialisasi ke berbagai lini. Melalui baliho dan sejumlah kegiatan.
Mantan Anggota DPR RI itu juga sangat intens menjalin koalisi dengan Partai Golkar. Bahkan, dalam beberapa kesempatan, dia seolah menjadi calon paling kuat untuk mendapat rekom dari partai berlogo pohon beringin tersebut.
"Komunikasi terus kami kami jalin. Saya sudah mendaftar ke Gerindra dan Golkar. Selain itu, juga terus melakukan komunikasi dengan partai-partai lain," kata Bambang Haryo.