Pria Lompat Flyover Kupang Surabaya

5 FAKTA Pria Lompat dari Flyover Kupang Surabaya, Awalnya Ajak Anak Jalan lalu Beri Pesan Terakhir

Berikut 5 FAKTA Pria Lompat dari Flyover Kupang Surabaya, Awalnya Ajak Anak Jalan lalu Beri Pesan Terakhir

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
KOLASE TRIBUN JATIM/LUHUR PAMBUDI
5 FAKTA Pria Lompat dari Flyover Kupang Surabaya, Awalnya Ajak Anak Jalan lalu Beri Pesan Terakhir 

SURYA.co.id - BW, pria warga Sawahan yang nekat mengakhiri hidupnya dengan lompat dari flyover Kupang Krajan, meninggal dunia.

BW meninggal dunia setelah 3 jam menjalani perawatan intensif di IGD RSUD Dr Soetomo, Surabaya. 

Adik korban, Hana Maria, dengan mata berkaca-kaca, mengaku tak menyangka kakak keempatnya itu akhirnya meninggal dunia dalam perawatan medis.

"Jam 16.30 WIB. Kondisinya ngedrop," ujarnya di depan Kamar Mayat RSU Dr Soetomo, Rabu (29/1/2020).

Berikut rangkuman kasus pria lompat dari flyover Kupang Krajan.

Anak pertama BW dan ibunya saat menunggu proses administrasi jenazah di Kamar Mayat RSU Dr Soetomo rampung. BW adalah pria asal Sawahan Surabaya yang terjun dari flyover setinggi sekitar 6 meter di Sawahan, Surabaya.
Anak pertama BW dan ibunya saat menunggu proses administrasi jenazah di Kamar Mayat RSU Dr Soetomo rampung. BW adalah pria asal Sawahan Surabaya yang terjun dari flyover setinggi sekitar 6 meter di Sawahan, Surabaya. (tribun jatim/luhur pambudi)

1. Kronologi BW lompat dari flyover

Kronologi BW lompat dari flyover diungkap seorang saksi mata, Taufik Subandi (33).

Taufik mengatakan, sebelum aksi nekat itu terjadi, BW tampak berjalan ditemani tiga orang yang diduga sebagai anak korban.

"Jadi jalan dari bawah sama anaknya," kata Taufik pada TribunJatim.com di lokasi, Rabu (29/1/2020).

Setelah mencapai bagian tengah jembatan layang, sekitar 100 meter dari bibir utama jalan jembatan layang yang terhubung langsung dengan jalan utama itu, Taufik melihat mereka sedang bercakap-cakap.

"Lalu tampak ketiga anaknya berjalan kembali menuruni jembatan melintasi jalan yang sama. Mungkin memang anaknya disuruh turun," sambungnya.

Meski ketiga anaknya telah turun dari jembatan, lanjut Taufik, mereka juga masih terlibat percakapan.

Setahu Taufik, korban sempat berujar kepada anak-anaknya yang menunggu di bawah jembatan bahwa tidak akan melakukan aksi nekat apapun yang mencelakai dirinya.

Namun, gelagat untuk meloncat dengan maksud mengakhiri hidupnya malah makin jelas, selepas para anaknya berangsur pergi dari lokasi tersebut.

"Cuma yang disesalkan, anaknya pas disuruh pulang, bapaknya terjun. Sebelum itu bapaknya sudah berjanji kalau anaknya pulang, dia tidak akan terjun," ungkapnya.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved