Dokter Terawan Sebut Hoax Virus Corona Bersumber dari Kelelawar, Menkes Ungkap Tips Mencegahnya

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyebut kabar dugaan virus corona bersumber dari kelelawar adalah hoax

Kolase KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari dan Youtube
Dokter Terawan Sebut Hoax Virus Corona Bersumber dari Kelelawar, Menkes Ungkap Tips Mencegahnya 

SURYA.co.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyebut kabar dugaan virus corona bersumber dari kelelawar adalah hoax.

Dugaan virus corona bersumber dari kelelawar ini berawal dari penelitian sekelompok peneliti dari Peking University of China.

Karena virus pertama menyebar di pasar makanan laut di Wuhan, China, maka para peneliti itu menduga virus corona berasal dari hewan yang dijual di sana.

Penelitian yang dipimpin Wei Ji itu menunjukkan, kalau virus corona secara genetik paling mirip dengan virus yang terdapat pada ular dan kelelawar.

Namun, analisis ini masih berupa spekulasi dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Menanggapi kabar tersebut, Dokter Terawan pun dengan yakin menyebut kalau itu hanya hoax.

"Hoax itu. Kelelawar dan semacamnya. Tidak ada," tegas Terawan, melansir dari kanal YouTube MetroTVNews, Minggu (26/1/2020)

Terawan juga menghimbau masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan terkait penyebaran virus corona.

"Terus dilakukan kewaspadaan tinggi dan hidup sehat," ungkap Terawan.

Lebih lanjut, ia menuturkan dengan gaya hidup sehat dapat mencegah terjadinya penularan dan ketularan.

Di samping itu, Dokter Terawan juga membagikan tips mudah untuk mencegah virus corona.

Salah satunya, yakni selalu menjaga daya tahan tubuh.

Dengan daya tahan tubuh yang bagus, lanjut Terawan, kemungkinan terjangkit penyakit akan sangat kecil.

“Kuncinya tetap terus berdoa dan jaga imunitas tubuh.

Kalau imunitas tubuh baik enggak mungkin (tertular virus corona).

Namanya virus itu cari orang yang imunitas tubuhnya lemah,” ujar Terawan, Senin (27/1/2020), dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Tips Menkes Cegah Virus Corona: Berpikiran Positif dan Jaga Imunitas'

Selain itu, kata Terawan, tetap berpikiran positif juga menjadi kunci untuk menjaga kekebalan tubuh.

“Kalau kita pikirannya kena horor berita, kena sesuatu yang terus menghantui ya imunitas kita turun.

Karena pikirannya mereka yang dihantui oleh berita berita tidak pas,” kata Terawan.

Diberitakan sebelumnya, hasil analisis genetika mengungkapkan bahwa virus corona yang mewabah di Wuhan, China, dan kini sudah mencapai berbagai negara di dunia kemungkinan berasal dari ular.

Virus pertama menyebar di pasar makanan laut di Wuhan, China.

Namun, perlu diketahui bahwa pasar tersebut tidak hanya menjual makanan laut, tetapi juga hewan-hewan liar hidup lainnya, seperti kelelawar, ular, kelinci, dan marmut.

Hal ini membuat para ahli kebingungan mengenai dari hewan mana virus corona jenis baru ini berasal.

Untuk menjawabnya, sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Wei Ji dari Peking University of China melakukan perbandingan genom antara lima sampel virus yang baru dengan 217 virus serupa yang didapatkan dari berbagai spesies.

Rupanya, virus corona baru ini secara genetik paling mirip dengan virus yang terdapat pada ular, meskipun ia juga mirip dengan virus pada kelelawar.

Temuan ini membuat para ahli meyakini bahwa virus corona jenis baru yang sedang mewabah ini kemungkinan berasal dari ular.

Meski demikian, seperti diungkapkan oleh Haitao Guo dari University of Pittsburgh in Pennsylvania yang menelaah studi ini, temuan tersebut masih berupa spekulasi dan membutuhkan eksperimen lebih lanjut.

Peter Rabinowitz dari University of Washington in Seattle juga sependapat.

Dia berkata bahwa kemiripan virus jenis baru dengan virus pada ular dan kelelawar mungkin bisa dijelaskan demikian: virus berasal dari ular, tetapi kemudian bergabung dengan virus pada kelelawar dan membentuk virus jenis baru yang sedang mewabah.

Dugaan Rabinowitz ini bukan sesuatu yang mustahil karena di pasar makanan laut Wuhan, ular memang biasa dikurung dalam jarak dekat dengan kelelawar.

Setelah bergabunglah, ujar Rabinowitz, virus corona jenis baru kemudian masuk ke pernapasan manusia.

"Ini baru spekulasi, tetapi jika virus ada pada sekresi atau feses ular, bisa jadi ia kemudian menguap dan dihirup (oleh manusia) jika ada cukup banyak ular dan cukup banyak manusia," katanya.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam Journal of Medical Virology.

Dokter Terawan Murka Petinggi BRI Sebut Ada Karyawan Kena Virus Corona

Dokter Terawan juga sempat murka gara-gara petinggi BRI menyebut ada karyawan yang terjangkit virus corona.

Hal ini berawal saat Corporate Secretary Bank BRI, Hari Purnomo, menyebutkan ada pekerja diduga terkena virus corona di Gedung BRI II, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2020).

"Pekerja Huawei yang demam telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis serta diagnosa kebenaran terkena Virus Corona," kata Hari Purnomo, dilansir dari Warta Kota dalam artikel 'Menkes Terawan Semprot BRI Sebut Ada Karyawannya Terjangkit Virus Corona, Ternyata Sakit Tenggorokan'

Kemudian Bank BRI juga melakukan koordinasi dengan pihak Huawei untuk memastikan lebih detil terkait dugaan infeksi tersebut.

"Bank BRI saat ini telah berkordinasi dengan Huawei dan pihak terkait untuk melakukan investigasi terkait kebenaran informasi tersebut," ucap Hari.

Tak hanya itu, karyawan yang diduga kena virus corona juga langsung dilarikan ke rumah sakit dan seluruh pekerja diberikan masker.

Dokter Terawan langsung menuju ke Gedung BRI II sekaligus mengecek kebenaran virus corona yang katanya menjangkit karyawan.

Sekitar 16.50 WIB, Menkes Terawan tiba di Gedung BRI II dengan pengawalan ketat.

Tanpa ada rasa takut, ia langsung menuju lantai 19.

Di lantai itu diduga tempat dimana adanya laporan dugaan karyawan Gedung BRI II terkena virus corona tersebut.

"Kalo bener masak saya berani, aku harus ngecek, yo," kata Terawan di Gedung BRI II, Kamis (23/1/2020).

Sesampainya di lantai 19 gedung BRI II, Menkes Terawan menyampaikan jika tidak ada virus corona yang ditemukan.

"Makannya saya ke sini itu ngecek, biar tidak terjadi simpang siur jangan kita di isukan hal-hal yang tidak penting, kasihan orang tidak ada apa-apa dikasih masker," katanya.

Terawan juga menyinggung soal pihak BRI yang langsung mendiagnosa adanya karyawan yang terkena virus corona itu, dan membagikan masker kepada seluruh karyawan gedung.

"Iya itu salah sendiri, mau action. Makannya jangan dibesarin dulu, untuk itu kenapa saya datang ke sini"

"Saya mau liat sendiri, yang kedua itu kan bukan kapasitasnya menemukan soal virus, yang berkapasitas menteri kesehatan," ucapnya.

Menurut Dokter Terawan, pernyataan petinggi BRI itu meresahkan masyarakat dan dapat merugikan perusahaan dan karyawan lain di Gedung BRI II.

Dalam kesempatan itu, Dokter Terawan menyebutkan jika pihak Kemenkes yang berhak mendiagnosa virus tersebut.

"Jangan buat pernyataan kalo bukan Kementerian Kesehatan. Karena kewenangan itu merugikan bank itu sendiri"

"Bayangkan jika bank ini tidak operasional apa yang terjadi, atau gedung ini tidak operasional apa yang terjadi," kata Terawan

Dokter Terawan meminta agar menunggu pihak Kementerian Kesehatan terkait pernyataan mengenai virus corona setelah melakukan pengecekan seluruhnya dengan detail.

Sehingga tidak ada kekhawatiran kepada masyarakat.

"Tidak boleh memberikan pernyataan apapun tanpa bukti ya, masa orang di delok (baru dilihat) ini penyakit ini, saya selama jadi dokter tidak pernah begitu"

"Didiagnosa pun juga harus lengkap, hasil harus nyata. Jangan ada sesuatu asalnya dari sana, terus membuat prediksi," katanya.

Dalam kesempatan itu, Terawan kembali memastikan, jika tidak ada virus corona seperti informasi yang beredar.

"Udah ya sudah saya buktikan tidak ada itu ya, kalo ada informasi pasti tak parani (di kunjungi)," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved