Imlek di Surabaya
Pemuda Tionghoa-Jawa Bersatu di Tarian Singa, Berharap di Tahun Baru Imlek ini Indonesia lebih Maju
Perayaan Tahun Baru Imlek identik dengan atraksi kesenian barongsai dan leang-leong. Pertunjukan tarian singa dan naga ini selalu menjadi daya tarik.
SURYA.co.id | SURABAYA - Perayaan Tahun Baru Imlek identik dengan atraksi kesenian barongsai
dan leang-leong.
Pertunjukan tarian singa dan naga ini selalu menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat menyaksikannya.
Singa dipercaya sebagai binatang yang baik.
Orang-orang yang melakukan tarian tersebut melambangkan pembawa keberuntungan, dan kekuatan untuk mengusir roh-roh jahat.
Tari barongsai selalu menampilkan warna merah bertujuan menciptakan suasana meriah, serta membawa
kebahagiaan bagi para penonton.
Atraksi barongsai dilakukan dua penari dengan mengenakan kostum singa.
Penari di posisi depan akan menjadi bagian depan tubuh singa, sementara penari di belakang akan menjadi bagian tubuh belakang singa.
Mereka kemudian menari sambil diiringi alunan musik dan bunyi petasan, seperti
gendang, simbal, dan gong.
Salah satu klub barongsai yang menampilkan kekuatan penuh pada momen Imlek di Klenteng Sanggar
Agung, Kenjeran, Kota Surabaya.
Namanya Tim Tarian Singa dan Naga Ksatria.
Pesan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat Tahun Baru Imlek 2571: Ajak Perkukuh Persatuan |
![]() |
---|
Imlek, Lonjakan Jumlah Penumpang di Bandara Juanda Tak Signifikan |
![]() |
---|
Seperti Ini Kemeriahan Perayaan Imlek di Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya |
![]() |
---|
Perayaan Imlek di Kelenteng Cokro Surabaya, Ada Dewa Rezeki Bagi-bagi Angpao |
![]() |
---|
Penjelasan Dosen Sejarah Unair terkait Barongsai dan Leang-leong Tak hanya Dimainkan Warga Tionghoa |
![]() |
---|