Pelajar SMK Surabaya Bunuh Diri

Dugaan Penyebab Pelajar SMK di Surabaya yang Tewas Gantung Diri di Rumahnya

SV mendengar jika korban sempat izin tidak masuk sekolah ke wali kelas karena motornya tengah disita polisi.

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Parmin
surya.co.id/firman rachmanudin
Tim inafis Polrestabes Surabaya berada di lokasi pelajar SMKN 12 Surabaya yang tewas gantung diri. 

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri

SURYA.co.id | SURABAYA - Di lingkungan sekolah, RH dikenal pendiam, tetapi suka bergaul

Siswa kelas X jurusan Teater di SMKN 12 Surabaya itu bahkan baru saja mengikuti kegiatan outbond di Malang.

"Sempat ikut outbond sekolah di Malang, hari Selasa-Rabu. Terus pas pulang itu katanya anak-anak sempat tidak masuk sekolah dan kabur dari rumah. Kalau sehari-hari ya pendiam anaknya. Gak aneh-aneh," kata SV salah satu teman sekolah korban.

Lebih lanjut, SV mendengar jika korban sempat izin tidak masuk sekolah ke wali kelas karena motornya tengah disita polisi.

"Kan motornya itu disita polisi karena knalpotnya brong dan motornya modifikasi. Nah itu denger-denger korban takut dan dimarahi orang tuanya. Itu sempat ditebus 600 ribu," kata SV.

Salah satu saudara RH juga menduga anak berusia 17 tahun itu nekat mengakhiri hidupnya karena tekanan dimarahi oleh orang tuanya.

"Mungkin karena motor itu. Karena sempat disita lama. Itu diurus habis 600 ribu. Disuruh kembalikan ke standarnya sama polisi. Disita pas malam Tahun Baru," ujar saudara RH yang tak manu namanya disebut.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved