BERITA SURABAYA HARI INI POPULER, 2 Tersangka Lokalisasi Moroseneng Ditangkap & Cak Har Maju Pilwali

Berita Surabaya hari ini populer edisi Sabtu, 11 Januari 2020 tersaji lengkap dalam artikel ini. Berikut selengkapnya.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
BERITA SURABAYA HARI INI POPULER, 2 Tersangka Lokalisasi Moroseneng Ditangkap & Cak Har Maju Pilwali 

 "Dari nama-nama tersebut akan kami scoring (peringkat) berdasarkan sejumlah penilaian," terangnya.

 "Hasil scoring akan kami putuskan di Rakercabsus sebagai legistimasi usulan kami ke DPP melalui DPD Gerindra Jatim," pungkas Bagiyon.

4. Jalan Yos Sudarso bisa dilewati kendaraan

Akhir Februari 2020 mendatang, semua kendaraan sudah bisa melintas di Jalan Yos Sudarso Surabaya. Jalur ke Balai Kota Surabaya sudah bisa normal kembali, tak perlu lagi mengambil jalur memutar dan macet di sungai Gentengkali dan merambat di air mancur Balai Pemuda. 

"Kami akan melakukan pengaspalan atap cor sebelum bisa dilintasi kendaraan. Akhir Februari besok Jalan Yos Sudarso sudah bisa kami buka penuh," kata Kabid Kabid Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman PU Cipta Karya Iman Krestian, Jumat (10/1/2020).

Tentu pembukaan jalur utama itu harus berkoordinasi dengan Dishub dan Polrestabes Surabaya. Saat ini permukaan Basement sudah sepenuhnya tertutup cor.

Basement berkedalaman 7 meter itu akan menjadi lokasi Alun-Alun Surabaya bawah tanah.

Lebar jalan di atas Basement alun-alun itu 18 meter dengan dua jalur.

Iman menyebut Jalan kembar itu paling lambat bisa dilalui kendaraan pada awal Maret.

Sebenarnya saat ini sudah bisa dilewati kendaraan, namun demi penyempurnaan proyek basement sambil menunggu proses pengaspalan dibuka untuk pejalan kaki dan pesepeda.

Karena proyek Alun-Alun Surabaya bawah tanah itu, jalan Yos Sudarso ditutup mulai September 2019.

Saat ini penggalian awal 3 meter tuntas.

Selanjutnya akan dilanjutkan penggalian untuk Basement hingga sampai 7 meter ke bawah tanah.

Saat itulah dibutuhkan teknik yang tepat. 

Semakin ke bawah tanah, semakin besar tekanan air dari dalam bawah tanah ini.

Jika tak kuat, Basement bisa retak-retak.

Harus dilawan tekana air dengan membangun ketebalan cor bawah nanti hingga 1 meter. 7 meter galian, 6 meter untuk Basement.

Iman menyebut bahwa proyek Basement untuk Alun-Alun Surabaya itu akan tuntas tahun ini dan sudah bisa dioperasikan. 

Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Baktiono, menyambut baik jika Jalan Yos Sudarso bisa beroperasi normal.

Apalagi di jalan protokol tersebut selain ada Kantor DPRD Surabaya juga ada hotel dan kegiatan ekonomi lainnya.

"Tapi jangan hanya karena target harus tuntas dan beroperasi akhir 2020, proyek prestisius ini mengabaikan kualitas konstruksi Basement. Harus sesuai dan bisa Dipertangungjawabkan," ungkap Baktiono. 

Pengguna jalan pun mengaku tak sabar ingin jalur ke tengah kota itu kembali normal.

"Senang kalau Februari Yos Sudarso bisa dilintasi kendaraan. Tapi Apakah benar akan ada alun-alun bawah tanah nantinya. Bikin penasaran saja," ungkap Doni, warga Jambangan. 

5. Dua Tersangka Kasus Prostitusi Terselubung di Eks Lokalisasi Moroseneng

Penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polrestabes Surabaya menetapkan dua pria sebagai tersangka dari kasus prostitusi ilegal di eks lokalisasi Moroseneng, Sememi, Benowo, Surabaya.

Seorang tersangka merupakan pengelola sekaligus mucikari dari praktik porstitusi terselubung tersebut. Sedangkan satu tersangka lainnya masih dalam pengejaran.

Satu tersangka yang berhasil ditangkap adalah Irfan (34) warga Sememi Surabaya.

Kepada penyidik, Irfan mengaku mendapat keuntungan sebesar Rp 75 ribu rupiah tiap satu tamunya.

"Pembagian fee itu dari 180 ribu dibagi untuk PSK-nya 80 ribu, 25 ribu makelar dan 75 ribu untuk tersangka selaku pengelola," beber Kanit PPA Satreskrim Polrestbes Surabaya, AKP Ruth Yeni, Jumat (10/1/2020).

Ditanya tentang perempuan PSK yang ada, Irfan mengaku tidak tahu, karena yang mencari para perempuan itu adalah temannya.

"Teman saya yang cari cewek. Ditawarin kerja gitu. Mau ya langsung masuk," aku Irfan.

Kini polisi masih terus melakukan pendalaman terkait kemungkinan tersangka lain dalam aktifitas porstitusi terselubung itu.

6. Supir truk tertangkap saat pakai sabu

Berprofesi sebagai sopir membuat Eko Lasianto (35) nekat mengkonsumsi serbuk haram sabu.

Pria asal Komplek Sidotopo VI Surabaya itu berdalih kerap ngantuk jika tak mengkonsumsi sabu.

Eko ditangkap, Kamis, (09/1/2020) sekitar jam 03.30 WIB, di Jalan Hayam Wuruk, Wonokromo Surabaya.

Pelaku ini tak sadar jika gerak geriknya diikuti Polisi usai mendapat info dari masyarakat jika pelaku ini sering membeli juga konsumsi sabu-sabu.

"Ketika diamankan di Jalan Hayam Wuruk, pelaku ini sedang menghentikan sepedanya dan menunggu seseorang namun ketika didekati anggota dia berupaya untuk menghindar," sebut Ipda Hedjen Oktianto, Kanit Reskrim Polsek Gayungan, Jumat (10/1/2020).

Meski berusaha menghindar, polisi yang makin curiga segera menyergapnya dan lakukan penggeledahan.

"Dari Eko, petugas menemukan 1 poket sabu seberat 0,34 gram beserta plastiknya," tambah Hedjen.

Pelaku akhirnya digelandang kr Mapolsek Gayungan untuk mrnjalani penyelidikan lanjutan.

Setelah diintrogasi, Eko mengaku barang itu adalah miliknya yang dibeli dari penjual sabu berinisia INAL (DPO) seharga Rp.300,000 di Sidorame Surabaya.

Begitu pula saat dites urine hasilnya positif narkoba dan telah menggunakan sabu sejak 3 bulan yang lalu untuk stamina agar tidak mengantuk sebagai sopir ketika luar kota.

Kini pelaku dijerat dengan Pasal 112 Ayat 1 UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved