Reaksi Keluarga Lina saat Rizky Febian Laporkan Kematian Sang Ibu ke Polisi, Beda dengan Sule
Reaksi Keluarga Lina saat Rizky Febian Laporkan Kematian Sang Ibu ke Polisi, Beda dengan Sule
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Keluarga Lina angkat bicara soal rencana autopsi terhadap jenazah mantan istri Sule itu.
Rencana autopsi itu seiring dengan laporan yang dibuat Rizky Febian ke Polrestabes Bandung, Selasa (7/1/2020).
Keluarga Lina, diwakili dua saudara dan ibu kandungnya mengatakan setuju jika nantinya dilakukan proses autopsi terhadap jenazah Lina.

"Kalau masalah itu, kalau emang benar harus itu, mangga silahkan saja," ujar adik kandung Lina, Yani (40), di Perumahan Bumi Panyawangan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Selasa (7/1/2020) dikutip dari Tribun Bogor dalam artikel Keluarga Setuju Jenazah Lina Mantan Istri Sule Diautopsi, Kalau Rizky Febian Sudah Mengizinkan.
Akan tetapi, pihak keluarga mempersilahkan proses autopsi jika tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
"Kalau Aa Iky (Rizky Febian) sudah menyetujui, karena Aa Iky yang berhak, ya, karena paling gede. Sebagai tantenya mengikuti saja kalau itu memang harus divisum," katanya.
Berbeda dengan keluarga Lina, komedian Sule justru enggan berkomentar terkait laporan yang dibuat oleh putra sulungnya itu.
Bahkan, Sule mengaku tidak mengetahui jika Rizky Febian melaporkan kejanggalan kematian Lina.
Sule juga menambahkan jika hal tersebut sudah bukan wilayahnya, karena ia sudah tak lagi terikat hubungan dengan Lina.
Komedian rekan Andre Taulany tersebut mengatakan jika hal tersebut sudah menjadi urusan pihak keluarga.
"Kurang tahu. Kalau itu kan sudah dari keluarga dan anak-anaknya, kalau saya kan orangtua," ujar Sule.
Tak hanya itu, Sule juga masih enggan berkomentar lebih dalam terkait hal ini.
"Belum mau komentar deh ya. Makasih ya."

Polisi kantongi hasil visum awal
Masih dikutip dari sumber yang sama, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga menyebut, dalam laporan yang dibuat Rizky Febian itu belum ada pihak terlapor.
Hasil visum terhadap Lina menentukan penyebab utama kematiannya.
Ditanya soal membongkar makam Lina untuk visum lanjutan oleh penyidik, itu tergantung dari hasil awal visum dokter pada hari meninggalnya Lina.
"(Soal membongkar makam) Ya tentunya nanti dilihat dari hasil awal visum (saat hari kematian Lina). Kalau dilihat ada kejanggalan di dalam, nanti ada tindak lanjut (membongkar makam)," kata Erlangga via ponselnya, Selasa (7/1/2020).
Sejauh ini, pihaknya baru menerima laporan Rizky Febian sang penyanyi itu pada Senin (6/1/2020) di Mapolrestabes Bandung.
"Sementara ini baru terima laporan dan akan ditindak lanjuti dengan mendalami laporan tersebut," ujar Erlangga.
Hasil visum awal terhadap Lina yang dilakukan dokter RS Al Islam jadi pertanyaan besar. Hasil visum awal itu, sudah dikantongi polisi.
"Kalau dari catatan kedokteran ada catatan awal. Soal visum et repertum itu kan nanti permintaan penyidik," ujar Erlangga.
Dalam laporan Rizky Febian, kejanggalan dimaksud yakni sejumlah temuan mencurigakan di tubuh Lina.
"Ditemukan lebam-lebam di tubuh korban dan leher terdapat luka lebam," ujarnya.
"Pihak keluarga dalam hal ini Rizky Febian mengangap ada kejanggalan terhadap meninggalnya almarhumah," kata dia.

Pihak RS Al Islam Bandung ungkap 2 fakta
Kejanggalan kematian Lina mulai terungkap setelah pihak Rumah Sakit (RS) Al Islam mengungkap dua fakta.
Fakta tersebut disampaikan pihak RS Al Islam melalui Kepala Bidang Informasi dan Pemasaran, dr. Guntur Septapati, MMRS.
Berikut faktanya.
1. RS belum terima berkas dari keluarga Lina
Fakta pertama terkait visum yang dikabarnya tengah dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian Lina.
Guntur mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menerima data dari keluarga Lina yang mengajukan visum.
"Belum ada ( keluarga Lina )yang ke sini," ujar Guntur Septapati, dikutip dari Tribunwow.com dengan judul Pihak Rumah Sakit Bongkar 2 Fakta soal Rizky Febian Lapor Polisi sebab Temukan Lebam di Jenazah Lina.
Lebih lanjut, Guntur menjelaskan bahwa proses visum baru bisa dilakukan setelah keluarga pasien membuat laporan ke pihak kepolisian.
Kemudian barulah polisi akan membawa barang bukti.
"Lalu bareng-bareng sama polisi ke rumah sakit," katanya.
Dia menuturkan, secara standar pelayanan di rumah sakit, apabila ada pasien yang meninggal dunia dan penyebabnya masih diragukan, rumah sakit akan menyarankan proses autopsi.
"Jika (keluarga) merasa ragu-ragu soal (penyebab) meninggalnya (Lina), kami sarankan ke RSHS untuk dilakukan autopsi," ujarnya.
2. Lina meninggal sebelum tiba di RS
Lina dinyatakan meninggal sebelum sampai di RS Al Islam sehingga mantan istri Sule itu belum mendapatkan perawatan apapun.
"Ke IGD saat itu sekitar jam 4-an pagi. 04.15 WIB dinyatakan meninggal dunia. Ke sini sudah tak bernafas. Kami yakinkan standar rumah sakit dan lain-lain. (Pada) 4.15 pasien sudah meninggal dunia," ujar Guntur Septapati.
Oleh karena itu, pihak rumah sakit tidak bisa menentukan diagnosis mengenai penyebab kematian Lina.
Kendati demikian, berdasarkan data riwayatnya, Lina mengidap hipertensi alias tekanan darah tinggi.
"Saat itu dianggap normal, minta langsung dibawa pulang. Enggak ada mengarah dan melihat ke arah lebam-lebam," ujar Guntur Septapati.