Jatim Rawan Bencana
Sebulan, Ada 21 Rumah dan 1 Pondok Pesantren Rusak Akibat Bencana di Kabupaten Pacitan
Sejumlah bangunan tersebut rusak akibat diterjang angin kencang maupun tertimpa pohon roboh dan tanah longsor.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id | PACITAN - Hampir setiap tahun, ketika musim hujan, Kabupaten Pacitan dilanda bencana.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan mencatat sekitar sebulan terakhir ada 21 rumah dan satu pondok pesantren di Pacitan yang rusak akibat bencana alam.
Sejumlah bangunan tersebut rusak akibat diterjang angin kencang maupun tertimpa pohon roboh dan tanah longsor.
Kepala BPBD Pacitan, Didik Alih Wibowo, mengatakan dalam sebulan terakhir, Desember 2019 hingga awal Januari 2020, terjadi cuaca buruk.
Cuaca buruk, berupa angin kencang dan hujan deras terjadi merata di 12 kecamatan di wilayah Pacitan.
Berdasarkan catatan dari BPBD, terjadi sekitar 20 peristiwa bencana alam dalam sebulan terakhir, meliputi angin kencang, pohon tumbang, hingga tanah longsor.
Bencana itu terjadi di sejumlah kecamatan, di antaranya Kecamatan Arjosari, Kecamatan Bandar, Kecamatan Pacitan.
"Korban jiwa tidak ada. Untuk rumah rusak tercatat 21 rumah dan ada satu pondok pesantren di Kecamatan Bandar yang rusak. Sebagian besar diterjang angin kencang dan tertimpa pohon roboh," kata Didik saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (4/1/2020).
Sementara, pantau dari BPBD Pacitan, meski curah hujan d Pacitan cukup tinggi dalam sebulan terakhir, namun kondisi Sungai Grindulu masih tergolong aman.
"Kalau banjir belum terjadi, dan jangan sampai terjadi. Sementara baru angin kencang," ujarnya.
Sedangkan pemetaan wilayah rawan bencana longsor di Kabupaten Pacitan, berada di Kecamatan Punung, Kebonagung, Donorejo, Arjosari, Tegalombo, Bandar, Tulakan, Pringkuku.
Sedangkan daerah rawan banjir ada di Kecamatan Pacitan, Kecamatan Nawangan, Kecamatan Ngadirojo.
Didik menambahkan, Pacitan yang dikeliling pegunungan dan laut, berpotensi terhadap bencana alam, sehingga ia meminta masyarakat di 12 kecamatan untuk selalu waspada.