Persebaya Surabaya
Legenda Hidup Persebaya Mat Halil : Bajul Ijo Perlu Buat Skala Prioritas Target yang Ingin Dicapai
Ingin tim kebanggaan masyarakat Surabaya mengulang kembali memori indah 16 tahun silam. Saat juara Divisi Utama Liga Indonesia.
Penulis: Taufiqur Rochman | Editor: Titis Jati Permata
News Analysis
Mat Halil
Legenda Hidup Persebaya Surabaya
SURYA.co.id | SURABAYA - Kerinduan Bonek dengan prestasi tim kebanggannya belum terobati sejak terakhir kali angkat tropi saat juara Liga 2 pada 2017.
Tidak hanya juara, tim berjuluk Bajul Ijo pun berhak promosi ke Liga 1 untuk musim 2018.
Kebanggaan dirasakan mantan pemain Persebaya yang juga menjadi ikon dan legenda hidup tim Bajol Ijo, Mat Halil.
Lelaki yang kini memasuki usia 41 itu inginkan tim kebanggaan masyarakat Surabaya ini mengulang kembali memori indah 16 tahun silam. Saat juara Divisi Utama Liga Indonesia.
Kini Persebaya Surabaya dihadapkan dengan jadwal super padat pada musim 2020.
Selain gelaran kompetisi skala nasional Indonesia seperti Piala Presiden, Piala Indonesia dan Liga 1, Persebaya juga dijadwalkan melakoni laga internasional ASEAN Club Championship 2020.
Melihat hal tersebut legenda hidup Persebaya Mat Halil berpesan pentingnya membuat skala prioritas target yang ingin diraih dalam berkompetisi selama semusim ini.
"Ya harus diputuskan memprioritaskan kompetisi yang mana, soalnya kan gak bisa kita raih semua soalnya permainan pemain terbatas dan gak bisa main ful semua kan," ucap pelatih yang sering disapa Abah Halil ini Senin (5/1/2019).
Mat Halil juga sampaikan "Kalau yang bergengsi kan ASEAN Club Championship itu dan Liga 1, kalau Piala Presiden kan turnamen pra musim," ucap Halil.
Agenda klub yang semakin padat tersebut, kata Halil, manajemen Persebaya sudah melakukan langkah kongkrit dengan mengontrak sejumlah pemain anyar dan pertahankan beberapa pemain lawas.
Menurut Halil, langkah tersebut layak diapresiasi. Apalagi mengkontrak 6 pemain di bawah usia 20 tahun.
"Itu memang langkah yang bagus mas, saya acungi jempol jadi kita bisa jadi pabrik pemain juga nantinya," ujar Halil.
Halil berharap, prestasi dan suasana Persebaya di musim ini harus stabil.
Pelatih sukses itu pemain yang menentukan, jika pelatih bisa mengayomi, menjaga kekompakan dan konsolidasi tim, maka para pemainnya pasti akan enjoy dan keluarkan seluruh kemampuan terbaik mereka.
"Kalau pemain tidak respek sama pelatih, apapun instruksi pasti tidak jalan dan sebaliknya," kata Halil.
Punggawa Persebaya saat ini seharusnya lebih bersyukur dengan gelimang fasilitas memadai yang diberikan oleh manajemen klub.
Halil bercerita, memang Persebaya era saat ini dengan ketika dirinya masih bermain ada perbedaan.
"Kalau dari fasilitas memang beda, kalau dulu kan saya di mes pemain dan sekarangdi apartemen dengan sejumlah infrastruktur keolahragaan pendukungnya," ucap Halil.
"Jika menilik secara permainan tidak banyak berubah masih andalkan penguasaan bola, passing pendek, operation play dan tidak bermain long pass," tutur Halil.
Halil menuturkan, permainan harus semangat dan harus tampil berani dengan ciri khas sepak bola Surabaya yang menghadapi lawan dengan berani dan ngosek, serta tak kasar.
Ditegaskan Halil, saat dirinya masih membela tim Bajol Ijo harga diri Surabaya sangat dipegang teguh.
"Kalau dulu main di Tambaksari, seri saja malu apalagi kalah," tegas Halil.