Beranda Grahadi
Indeks Risiko Bencana Jatim Turun Signifikan, Pemprov Jatim Optimistis Minat Investor Meningkat
Angka IRB ini terus diupayakan Pemprov Jawa Timur untuk terus menurun di setiap tahunnya. Target di tahun 2020 IRB Jatim akan menurun di angka 135
SURYA.co.id | SURABAYA - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Timur, Suban Wahyudiono mengatakan bahwa Provinsi Jawa Timur berhasil menurunkan indeks risiko bencana (IRB) yang cukup siginifikan di tahun 2019.
Dalam jumpa pers, Selasa (7/1/2020), Suban mengatakan bahwa IRB Provinsi Jawa Timur saat ini ada di posisi 138.
Angka IRB Jawa Timur menurun signifikan dibandingkan di tahun 2019 yang ada di angka 152,7.
Artinya ada penurunan IRB Jatim sebanyak 14,7 poin.
"Ini keberhasilan Jawa Timur, yang diawali oleh arahan Ibu Gubernur saat mengevaluasi IRB Jawa Timur tahun 2018. Dengan angka IRB tersebut, memasukkan Jawa Timur ke provinsi dengan IRB tinggi," kata Suban.
Dengan kondisi tersebut ada kekhawatiran gubernur bahwa IRB tinggi akan membuat investor mengalami kekhawatiran berlebih untuk melakukan penanaman investasi di Jawa Timur. Padahal ke depan akan ada banyak proyek besar menanti.
Terutama dengan turunnya Perpres No 80 Tahun 2019. Di mana akan ada 218 proyek besar di Jawa Timur dengan total investasi Rp 292,4 trlliun. Lebih dari separuhnya membutuhkan investasi dari luar atau berformat kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KBPU).
Oleh sebab itu, di tahun 2019, upaya menurunkan IRB dilakukan dengan getol. BPBD Provinsi Jawa Timur mengumpulkan BPBD di 38 kabupaten kota dan mengukur ketahanan daerah terhadap bencana di seluruh wilayah di Jawa Timur.
Selain itu, dilakukan pembekalan relawan, fasilitator dan juga membentuk desa tangguh bencana.
Hal itu dilakukan untuk meningkatkan ketangguhan kawasan terhadap bencana. Tidak hanya itu BPBD juga aktif berkoordinasi dengan SAR untuk melakukan pembekalan.
"Tanggal 25 Desember 2019 lalu kita akhirnya menemukan Indeks Ketahanan Bencana kita. Kita rapat juga dengan BNPB dan didapatkan IRB Jawa Timur 2019 ada 14 poin penurunan. Menjadi 138 dan masuk ke grade sedang," kata Suban.
Dikatakan Suban, IRB ini barangkali tidak terlihat nyata namun dampaknya akan terasa saat ada kejadian bencana. Dan angka ini akan menjadi acuan para investor dalam menentukan saat akan berinvestasi di Jawa Timur.
Angka IRB ini akan terus diupayakan Pemprov Jawa Timur untuk terus menurun di setiap tahunnya. Target di tahun 2020 IRB Jatim akan menurun di angka 135.
Upaya yang dilakukan Pemprov Jatim melalui BPBD di antaranya adalah dengan menambah early warning system, pemenuhan kebutuhan dasar saat darurat bencana, dan pemulihan sarana prasaran setelah bencana serta terus menambah desa tangguh bencana.
Pers Miliki Peran Penting Percepatan Pembangunan di Tengah Covid-19 |
![]() |
---|
Impor Bahan Baku Penolong Jatim Capai 1,54 Miliar Dollar AS |
![]() |
---|
Vaksinasi Covid-19 SDM Kesehatan Dosis Pertama di 10 Kabupaten Kota di Jatim Tuntas |
![]() |
---|
Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Jatim 5,3 Persen di 2021, BI Siapkan Lima Langkah |
![]() |
---|
Jalan Provinsi Rusak dan Berlubang, Laporkan ke Aplikasi Jalak Loewe |
![]() |
---|