Ibu Mertua Sekkab Lamongan Dibunuh

Jenazah Mertua Sekkab Lamongan Selesai Diotopsi, Saksi Ungkap Sempat Bertemu Seseorang

korban yang dibangunkan tidak merespon dan dalam kondisi masih mengenakan mukena, Rowaini ditemukan sudah tidak bernyawa

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: irwan sy
surya/hanif manshuri
Anis Kartikawati anak pertama korban, istri Sekkab Lamongan di depan kamar jenazah RS Muhammadiyah Lamongan, Sabtu (4/1/2020) 

SURYA. co. id l LAMONGAN - Meninggalnya Rowaini (68), mertua Sekkab Lamongan, Yuhronur Efendi, menjadi perhatian masyarakat. Lantaran kematiannya tragis diduga karena dibunuh.

Salekan, tetangga korban yang juga menjadi penjaga rumah menjadi saksi kunci yang dimungkinkan bisa mengendus jejak pelaku. Sebelum korban ditemukan meninggal, Salekan sempat bertegur dengan seorang yang ngekos di rumah ibu kandung Anis Kartikawati, istri Yuhronur Efendi ini.

"Jangan dibangunkan, ibu tidur," kata Solekan menirukan seorang yang indekos.

Breaking News - Ibu Mertua Sekkab Lamongan & CEO Persela Dibunuh, Diduga Korban Perampokan

Seusai bertemu Salekan, orang tersebut langsung nyelonong keluar dan tidak kembali lagi ke rumah.

Salekan yang penasaran kondisi rumah yang lampunya belum menyala, ia kemudian mencoba untuk mencari tahu dan mengecek rumah korban.

Di luar dugaan, korban yang dibangunkan tidak merespon dan dalam kondisi masih mengenakan mukena, Rowaini ditemukan sudah tidak bernyawa.

Salekan kemudian memberitahukan kepada tetangga dekat bernama Kholis dan melanjutkannya ke perangkat desa setempat untuk melaporkannya ke polisi.

Waktu peristiwanya masih diduga beberapa kemungkinan, seusai salat maghrib atau saat sedang mengaji.

"Perkiraan kejadiannya ya mungkin saat salat maghrib, soalnya korban saat ditemukan masih mengenakan rukuh (mukena, red)," ungkap Kholis.

Menurut Kholis, Korban selama ini memang tinggal di rumah sendirian, dan baru sekitar tiga hari lalu ada orang yang kos di rumah korban.

"Kalau penjaga rumahnya Bu Haji Rowaini, Salekan biasanya datang setiap hari sehabis salat Isya," tuturnya.

Sementara itu, korban baru saja selesai diotopsi di kamar jenazah Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan.

Keempat anak korban, tiga perempuan dan seorang laki - laki didampingi Sekkab Lamongan, Yuhronur Efendi turut menunggu di depan kamar jenazah.

Selama proses otopsi, anak-anak korban, cucu dan keluarga dekatnya tidak mampu membendung air mata.

Tepat pukul 11.30 WIB jenazah dibawa keluar dan keadaan sudah dikafani diangkut ambulan yang disediakan oleh Direktur RSUD dr Soegiri, dr Chaidir Anas.

Jenazah dibawa pulang dan dimakamkan di tanah kelahiran korban di Dusun Glogok Sumberwudi Karanggeneng.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved