Mie Setan Mulyorejo Terbakar

3 FAKTA Dimas Koki Mie Setan Surabaya Korban Ledakan Elpiji, ini Sosok & Sikap Anehnya Sebelum Tewas

Berikut 3 Fakta Tentang Dimas, Koki Mie Setan Surabaya Korban Ledakan Elpiji, Terungkap Sosok dan Sikap Anehnya Sebelum Tewas

Kolase tribun jatim/luhur pambudi
3 FAKTA Dimas Koki Mie Setan Surabaya Korban Ledakan Elpiji, ini Sosok & Sikap Anehnya Sebelum Tewas 

SURYA.co.id - Terungkap sejumlah fakta tentang Dimas Nur Sarifudin (20), koki Restoran Mie Setan Mulyorejo Kota Surabaya yang tewas akibat ledakan elpiji

Seperti diketahui, Dimas menjadi satu di antara lima korban luka bakar akibat ledakan tabung elpiji 12 Kg di Restoran Mie Setan Mulyorejo Kota Surabaya, Jumat (27/12/2019)

Kelima korban itu di antaranya, Alansya Aji Wardana (31) warga Mulyorejo, Mustofa Indri (20) warga Mulyorejo, Surabaya, M. Putra Amirul Mu'minin (25) warga Mulyorejo, Surabaya, Dwi Darma Putra (25) warga Gubeng, dan Dimas Nur Syarifudin (20) warga Gubeng.

Lantaran luka bakarnya mengalami infeksi parah, Alansya Aji Wardana (31) warga Mulyorejo akhirnya menghembuskan nafas terakhir, Sabtu (28/12/2019) pukul 06.00 wib.

Kemudian dua hari berselang yakni Dimas Nur Syarifudin (20) warga Gubeng meregang nyawa dalam perawatan intensif, sekitar pukul 18.22 WIB, Minggu (30/12/2019).

Dirangkum SURYA.co.id, berikut beberapa fakta tentang Dimas koki Restoran Mie Setan Mulyorejo Kota Surabaya yang tewas akibat ledakan elpiji

1. Dimas mengalami luka bakar parah

Dimas menghembuskan nafas terakhir tepat pukul 18.30 WIB, Minggu (29/12/2019).

Sebelum Dimas, satu orang pekerja lain, Alansya Aji Wardana (31) warga Mulyorejo Utara, meninggal dunia Sabtu (28/12/2019) pukul 06.00 WIB.

Kapolsek Mulyorejo Kompol Enny P Rustam membenarkan, korban jiwa dalam insiden ledakan tabung elpiji di resto tersebut, Jumat (27/12/2019), bertambah menjadi dua orang.

Dimas, ungkap Enny, merupakan korban yang mengalami luka bakar parah seperti Alansya, hingga keduanya sempat dirawat di ruangan khusus.

"Yang parah dua itu, yang dirawat di ruang khusus. Jadi kemarin 1 orang meninggal, ini ketambahan 1 orang lagi," jelasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpunnya, luka bakar yang dialami keduanya mencapai 80 persen.

2. Sikap aneh Dimas

Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Dimas sempat memperlihatkan sejumlah sikap yang tak biasa.

Hal ini diungkapkan Rini (58), pemilik warung kopi langganan Dimas.

Perangai aneh itu nampak selama kurun waktu seminggu belakangan.

Rini mengungkapkan, Dimas mengaku kepadanya sangat senang bekerja di tempat Resto 'Mie Setan'.

Kepada Rini, Dimas mengaku sangat nyaman dan merasa akrab dengan para pegawai yang lain.

Tak jarang, meski waktu shift kerjanya sudah selesai, Dimas kerap meluangkan waktunya membantu teman-temannya yang lain di dalam resto.

"Kamis malam dia ketempat saya, tapi enggak beli apa-apa. Dia mengeluh 'Bun badanku sakit semua. Saya bilang, 'kerja itu ada liburnya'. Dia bilang, 'Enggak bun sungkan sama anak-anak," katanya, Minggu (29/12/2019).

Namun pada hari itu, seolah Dimas telah mengatakan dirinya akan meninggal di resto tempatnya bekerja.

"Dia bilang, 'daripada nganggur saya tak bantu teman, di sini sepi'. Saya bilang 'tumben kerja kok betah. Biasanya kan pindah-pindah'. Dia bilang 'sampai mati aku di mie setan'. Ternyata takdirnya meninggal," jelasnya.

Jumat (27/12/2019) kemarin, setahu Rini, Dimas saat itu mendapat jatah shift kerja pagi.

Artinya, sore hingga malam hari, Dimas bebas tugas.

Dimas telah kembali pulang ke rumah neneknya, Ima yang ditinggali selama ini, pada sore harinya.

Namun aneh, beberapa menit menjelang resto tutup pukul 23.00 WIB, Dimas justru berangkat kembali ke resto dengan alasan mengembalikan motor rekan yang dipinjamnya.

"Malam itu kan sempat ketemu mamanya di jembatan ini, mamanya cerita. Dimas mau kemana, 'Sek bun mau antarkan motor sebentar'. Terus dapat kabar ledakan itu," terangnya.

3. Dikenal Ramah dan Supel

Salah seorang tetangga yang juga pemilik warkop yang kerap menjadi tempat nongkrong Dimas semasa hidup, Rini (58) berujar, Dimas dikenal sebagai sosok bersahabat, suka menolong dan ramah.

"Dimas sama orang-orang kampung itu baik. Kalau enggak gitu teman-teman enggak datang ke sini semua," katanya saat ditemui di depan rumah duka.

Menurut Rini, karakter Dimas yang gemar membantu orang ditengarai menjadikan para tetangga, teman sepermainan ataupun teman sekolahnya, yang merasa kehilangan tak ingin ketinggalan menyedekahkan doa pada Dimas untuk yang terakhir kali di dekat tubunya yang telah terbujur kaku.

Dimas dikenal cekatan, sigap dan tanggap saat dimintai bantuan warga sekitar ataupu rekannya.

"Kalau ada kerja bakti dia langsung ikut, enggak nunggu disuruh, cekatan," ujarnya.

"Kalau ada yang ngajak 'mas ayo ngancani aku'. ya berangkat. Kalau ada yang butuh dia sering dia tanggap," jelasnya.

Seingat Rini, pernah suatu ketika Dimas diajak oleh seorang tetangga untuk menjemput anaknya yang tak berani pulang seorang diri karena ada razia kendaraan bermotor kepolisian di kawasan Jalan Pahlawan Surabaya.

Ajakan itu memang terdengar sepele, tapi Dimas tak menyepelekannya.

"Kalau ada temannya gak berani pulang karena ada tilangan, dia bantu 'mas ayo ponakanku ga berani pulang. Ayo jemput'.
Ya dia mau," terangnya.

Bahkan Rini sudah menganggapnya seperti anak sendiri.

"Dia kalau sama saya curhat apa saja. Sudah saya anggap kayak anak sendiri," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, telah terjadi ledakan elpiji di rumah makan Mie Setan Jalan Mulyorejo No.162 Surabaya, Jumat (27/12/2019)

Ledakan ini mengakibatkan lima orang pegawai mengalami luka bakar serius. 

Mereka langsung dievakuasi menggunakan sebuah mobil pikap milik warga setempat menuju ke Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Pantauan TribunJatim.com di lokasi bekas ledakan di sebuah ruang toilet yang terletak di sisi belakang bangunan tampak porak-poranda.

Pintu toilet yang terbuat dari plastik tak lagi menempel diengselnya, tapi sudah teronggok di lantai dalam kondisi hancur.

Kemudian langit-langit plafon atap toliet juga hancur berserakan menjadi kepingan-kepingan kecil memenuhi ruangan toliet berukuran sekitar 2 meter x 4 meter itu.

Kondisi rumah makan 'Mie Setan' di Jalan Mulyorejo No. 162, Mulyorejo, Surabaya yang terbakar pada Jumat malam (26/12/2019).
Kondisi rumah makan 'Mie Setan' di Jalan Mulyorejo No. 162, Mulyorejo, Surabaya yang terbakar pada Jumat malam (26/12/2019). (surya.co.id/luhur pambudi)

Menurut Kapolsek Mulyorejo Kompol Enny P Rustam, ledakan itu ditimbulkan oleh tabung elpiji 12 kg yang bocor.

Ledakan itu terjadi pukul 22.45 WIB saat karyawan resto sibuk untuk menutup resto.

Tak disangka muncul keanehan di dalam ruang dapur yang berada di bagian depan restoran.

Saat itu tercium aroma menyengat gas yang menandakan adanya kebocoran dari tabung elpiji berukuran 12 kg yang digunakan untuk memasak.

Lantaran tak ingin terjadi hal yang tak diinginkan, ungkap Enny, salah seorang petugas berupaya mengangkat tabung epiji yang bocor itu ke dalam ruang toilet yang berjarak tak lebih dari empat meter dengan dapur.

"Elpiji ngowos, terus sama salah satu pegawai dibawa ke kamar mandi, mungkin maksudnya biar hilang," katanya saat ditemui awakmedia di lokasi, Sabtu (28/12/2019).

Sejumlah petugas melakukan pemeriksaan di lokasi kebakaran.
Sejumlah petugas melakukan pemeriksaan di lokasi kebakaran. (surya.co.id/luhur pambudi)

Nahas tak lama kemudian ledakan justru terjadi hingga menyebabkan lima orang pekerja mengalami luka bakar.

"Kebetulan ada anggota saya melintas, terus sempat terdengar ledakan, diikira kembang api,"

"Pas lewat sini, korban yang terbakar itu gulung-gulung, ya yg kebakar itu," tambahnya.

Penjaga Restoran Suliaji membenarkan, bila mana ledakan yang melukai kelima orang pekerja di resto tersebut disebabkan oleh tabung elpiji yang bocor.

Namun untungnya ledakan itu tidak menimbulkan rambatan api.

"Enggak sampai kebakar. Elpijinya ngowos. Posisinya di dapur, tapi posisi ngowosnya mau dikondisikan ditaruh kamar mandi," kata Suliaji.

Kondisi korban ledakan elpiji rumah makan 'Mie Setan' di Jalan Mulyorejo No. 162, Surabaya.
Kondisi korban ledakan elpiji rumah makan 'Mie Setan' di Jalan Mulyorejo No. 162, Surabaya. (tribun jatim/luhur pambudi)

Lima orang pegawai restoran yang terkena ledakan dievakuasi menggunakan sebuah mobil pikap milik warga setempat menuju ke Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

"Terus sama anggota saya dengan cepat di bawa ke RS Unair," kata Enny pada awakmedia di lokasi, Jumat (28/12/2019).

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved